Angel yang linglung

848 Kata

Angel menatap teras rumahnya dengan pandangan kosong. Sudah 2 hari Hatis pergi tanpa pamit dan tak ada secuil kabar pun darinya. Angel memang belum sepenuhnya memaafkan Haris. Namun bohong, jika Angel bilang dia tidak khawatir dan tidak merindukan suaminya itu. "Kenapa Abang nggak pamit sama Angel?" monolog Angel dengan nada getirnya, sembari memilinkan jemarinya Angel nampak berkaca kaca. "Hiks.. Audi nanyain Abang terus...Angel gatau harus jawab apa...hikss..." Air mata wanita itu luruh, padahal mata Angel sudah sembab dan bengkak akibat menangis sedari kemarin. Wanita itu terus menangis, Audi saja Mama yang mengurus. "Jangan menangis sayang." Angel menoleh, mendapati sang Mama yang langsung memeluknya. Mengelus kepalanya yang bersandar di perut wanita paruh baya itu. "Sakit Ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN