"ABANG!" Angel menatap pria yang membuka pintu kamar mandi tanpa rasa malu. Padahal dirinya sedang mandi.
"Nggak usah teriak teriak masih pagi."
"Weit Weit abang mau ngapain!?"
"Mandi," Haris yang tengah melepas pakaiannya menatap Angel dengan wajah datar.
"Noo! Abang mandi di kamar mandi deket dapur aja. Angel lagi mandi!"Haris menggeleng.
"Saya nggak suka diperintah ya Angel."Haris mendekati Angel yang sedang menenangkan dirinya di bathub. Pria itu lalu ikut masuk dan duduk dibelakang Angel.
"Abang, Angel mau kuliah habis ini."
"Emang saya ngapain kamu?"bingung Haris.
"Abang kok makin hari makin nggak ada urat malunya sama Angel? Abang dulu cool loh sampe pengen muntah Angel liatnya." ujar perempuan itu tanpa rasa takut.
"Ngapain malu, kamu istri saya."
"Abang!"Angel memukul tangan Haris yang mulai meraba raba tubuhnya.
"Angel saya--"
"Nggak, Angel nggak mau. Angel mau kuliah, nanti sakit enggak mau," Haris mendengus.
"Tadi malam kamu nggak mau karena ngerjain tugas, kamu banyak alasan." kata Haris sembari mengelus kembali perut rata milik Angel.
"Angel kan anak kuliah, ya pasti sibuklah." entah sejak kapan tangan dua orang itu sudah saling bertautan.
"Kamu nggak usah kuliah, duduk rumah aja." Angel menggeleng. Enak aja, dia hampir skripsi suruh keluar.
"Enak aja, nggak mau. Nanti kalo Angel hamil Angel keluar deh," senyum terbit dibibir Haris. Lalu pria itu menarik tubuh Angel lalu diciumnya leher perempuan itu.
"Abang, Angel tendang ya itu Abang kalo macem macem." bukannya melepas ciumannya Haris malah semakin memeluk Angel. Membiarkan Angel yang terus mendorongnya.
"Sempurna." Haris menatap bangga pada hasil karya nya dileher jenjang Angel.
"ABANG!"
............
"Eyyy lagi sarapan ya." kedua orang itu langsung menatap Mama yang tiba tiba sudah masuk kedalam rumah.
"Mama mau sarapan juga?" tawar Angel.
"Mama mau arisan,"Haris menggeleng, pagi pagi arisan dasar mamanya.
"Nanti kalian ke rumah ya, Mama undang itu cowok yang itu loh Angel. Biar tau dia status kamu." Angel mengangguk.
"Udahlah Ma, Angel juga--"
"No, dia harus tau dong. Udah ya Mama mau arisan dulu byeee. Cepet cepet ngisi ya sayang." Mama langsung pergi meninggalkan dua orang itu setelah mengelus perut Angel.
"Maksud mama siapa?" tanya Haris.
"Itu cowok yang masih satu komplek, tapi.. Ya gitulah." ujar Angel malas menjelaskan.
"Tapi apa?" Haris memicingkan matanya. Diletakkannya sendok garpu yang sedari tadi ia pegang.
"Anu dia suka godain Angel kalo pulang kuliah."
Prang
Angel mengelus dadanya kala Haris melempar sendok garpunya.
"Siapa? Kamu nggak pernah bilang suka di godain sama saya?" Angel mringis mendengar nada penuh emosi yang Haris suarakan.
"Kamu mau selingkuh dari saya?" Angel melotot.
"Nanti Abang marah kalo Angel bilang, lagian Angel juga nggak tertarik sama dia bang. Udah nggak usah marah marah." Haris menatap tajam Angel.
"Apa!?" tanya Angel kala Haris melotot padanya.
"Iya iya Angel salah!" ujarnya kesal.
"Nanti kita ke rumah Mama, kamu jangan jauh jauh dari saya."
"Hm."
"Paham nggak?"
"Paham Abang! Udah Angel mau kuliah, makan malam juga masih nanti ribet amat!" dengus Angel.
"Awas kamu deket deket sama anak ingusan itu, kamu saya hukum sampe pagi biar cepet cepet hamil."
.................
"Ngapain kamu dandan segala? Mau bikin dia makin suka sama kamu?" Angel mendengus.
"Angel cuma pake lipstik aja! Abang kenapa sih!?"
"Hapus." Angel menggeleng.
"Hmmmph...."
Angel memukul d**a Haris yang tanpa aba aba menyerangnya.
"Udah berantakan, hapus aja." Angel berdecak kala bercermin dan lipstik bibirnya benar benar sudah belepotan karena ulah Haris. Emang kurang ajar itu om om.
"Abang kenapa sih!? Angel cuma pake lipstik aja nggak boleh!" kesal Angel.
"Nggak." balas Haris bersandar di pintu sembari mengamati perempuan itu menghapus lipstiknya sembari mengoceh dan mengumpat padanya.
Padahal ada dirinya, berani sekali Angel mengumpat ckckck.
"Udah ayo, nanti telat Mama marah loh." Angel menatap Haris malas.
"Nggak jadi aja. Makan dirumah." Angel melotot.
"MAKSUD ABANG APA?!" teriak Angel habis kesabaran pada pria yang memakai pakaian yang senada dengannya karena dirinya yang menyiapkan.
"Kamu nggak pake apa apa aja cantik. Saya nggak mau terima resiko dia kepincut sama kamu." ujar Haris lalu berdehem.
Jika Mamanya dengar apa yang ia katakan pasti akan histeris. Pasalnya, pria itu tak pernah barang sekali mengucap kata manis. Dia lebih banyak diam dan menyimak. Namun sekarang, pria itu berubah setelah bertemu dengan Angel.
"Wtf!?"