Bab 44 Pertarungan di Celah Bukit

1851 Kata

Arya Balawa berdiri tegak, tanpa gentar berhadapan dengan tiga pria asing yang baru saja menghadang langkahnya di sebuah celah sempit berbatu. Padahal ia ingin segera sampai di Kampung Pandan untuk menemui Jalak Hitam di sebuah penginapan. Ia berharap segera mendapat kabar bagus dari Jalak Hitam. Namun, terpaksa ia harus menahan diri sejenak ketika perjalanannya kali ini sedikit terganggu. Ia masih duduk di atas punggung kudanya, menunggu apa yang akan terjadi berikutnya. “Kau masih ingat denganku?” Salah seorang penghadang itu, pria berpakaian serba hitam, dengan ikat kepala hitam dan mata tertutup sebelah bertanya padanya. Tentu, Arya Balawa mengenal pria itu. Pendekar satu ini memang tak lagi terdengar sepak-terjangnya di dunia persilatan, tetapi bukan berarti telah tamat riwayatnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN