Bab 54 Perguruan Kobra Hitam

1881 Kata

Fajar baru menyingsing, menciptakan semburat merah di penjuru-penjuru langit. Suara keciap burug terdengar bersahut-sahutan di ranting pohon. Pagi mulai mengetuk wilayah timut Tanah Jawa, tepatnya di sebuah sudut Alas Purwo, di sebuah padepokan yang sudah terlihat menggeliat di awal hari. Beberapa tahun yang melaju cepat juga membuat padepokan itu kian megah, dengan bangunan-bangunan baru di sekitarnya. Mulai banyak pohon ditebang untuk perluasan bangunan. Bahkan padepokan itu kini mirip bak istana kecil, dengan Raja Telapak Iblis sebagai penguasanya. Seperti biasa, pagi buta begini ia berkeliling ke seputar padepokan miliknya, melihat-lihat keadaan untuk memastikan bahwa semuanya aman. Sementara Mahalini, putri semata wayangnya duduk di beranda atas di depan kamarnya, menatap hamparan h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN