Bab 46 Melacak Sang Dewi

1823 Kata

Hari sudah terlampau malam ketika Arya Balawa baru saja memasuki gerbang Kampung Pandan. Gelap pekat menyelimuti kampung, bersama kabut tebal yang membutakan pandangan. Kampung itu seolah sedang terlelap, dengan para penduduk yang masih berdiam di rumah masing-masing. Hawa dingin memang terasa membekukan tulang, tak heran mereka lebih memilih untuk tinggal daripada berkegiatan di luar. Padahal biasanya ada saja para penjaga kampung yang hilir-mudik untuk menjaga. Namun, malam ini terasa lebih senyap dari biasa. Arya Balawa memperlambat laju kuda ketika menyusur jalan setapak yang membelah kampung. Tak ada seorang pun bersua. Ia menuju ke arah ujung kampung, tempat penginapan Jalak Hitam. Ia harus segera mengorek keterangan darinya, mengenai keberadaan kitab yang sedang diperebutkan. Langk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN