Gara - gara PMS

1681 Kata

Sivia mengeluarkan cengirannya, “iya nih kak.” Sahut Sivia seraya berusaha menutupi noda darah di lantai dengan sepatunya, “udah beres ya latihan basketnya?” “Beres Vi.” Sahut Bobby. “No, kita main di gudang aja.” Ujar Fahrul kepada Reyno. “Gue ambil dulu.” Sahut Reyno. Reyno mendekat ke arah Sivia, “eh kak mau apa?” Panik Sivia saat Reyno bergerak menghampirinya. “Bawa gitar.” Ujar Reyno menunjuk gitar di belakang Sivia, “minggir dong.” Titahnya. “Eh ... gue ambilin kak.” Ucap Sivia seraya memutarkan kakinya perlahan, Sivia berusaha menggapai gitar yang tak jauh darinya. “Bisa gak?” Tanya Reyno saat melihat Sivia hanya menyondongkan tubuhnya tanpa berniat untuk menggerakkan kakinya. “Bi – bisa kak, sebentar.” Gugup Sivia, “hap, nih kah.” Reyno menerima gitaryang Via berikan, tanp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN