Selama perjalanan menuju kelas, Sivia hendak menelpon Jason terlebih dahulu. “Halo bang.” “...” “Kayaknya bentar lagi gue tranding di sekolah deh.” Kekeh Sivia. “...” “Pantengin aja ponsel lo bang, bantar lagi juga rame. Hahaha.” “...” “Makanya sekolah, jangan bolos.” “...” “Yeu, udah ah. Gue mau ke kelas Reyno, bye.” Putus Sivia langsung memasukkan ponselnya. “Mantep juga nih tamparannya.” Kekeh Sivia seraya menggerakkan rahangnya ke kiri dan kanan. Jarak kantin dan kelas tak terlalu jauh, kini Sivia sampai di depan pintu berwarna coklat muda yang terdapat tulisan XI IPA 2 di atasnya. “BUDI! Lo tinggal kasih gue lima puluh ribu aja pelit banget sih.” Teriakan seorang siswi terdengar sampai ke luar, hal itu membuat Sivia terkekeh pelan. “Ternyata bukan kelas gue doang yang bo