Reyno melirik Sivia sekilas, “lo dari tadi, eh – eh terus.” Tegur Reyno seraya membenarkan gendongannya. “Shh.” Ringis Sivia. “Kenapa?” Tanya Reyno terlihat khawatir. “Itu tadi tangannya ke teken.” Ujar Sivia pelan. “Oh, sorry ya.” Ucap Reyno, “gini enakan gak?” Tanya Reyno membernarkan kembali Sivia. Sivia mendengus kesal, “lo ngomong sama angina Kak?” Tanya Sivia menatap Reyno dari bawah. “Sama lo lah.” Sahut Reyno masih enggan menatap Sivia yang berada di dalam gendongannya. Sivia pun menyentuh dagu Reyno untuk menundukkannya, “lo ngomong sama gue tapi matanya kemana.” Gerutu Sivia. “Lo mau gue turunin di sini?” Sinis Reyno menatap Sivia sekilas. “Eh, jangan dong.” Rajuk Sivia sembari menjauhkan tangannya dari dagu Reyno. “Ya udah diem.” Sivia menatap