Mempertaruhkan Hidup

1141 Kata

Raniya POV. Aku ingin pulang, aku ingin bertemu dengan keluargaku, aku ingin berkunjung ke makam Ibu yang udah lama ninggalin aku. Aku sedih dan aku menangis, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang, aku membutuhkan ruang untuk bernapas lega, aku tersiksa dan tak tahan lagi dengan semua ini. Semua ini berat sekali, aku tak tahu cara menghadapinya. Mengeluh? Ya. Aku memang sedang mengeluh. Manusiawi jika aku mengeluh, aku adalah manusia biasa yang bisa menangis dan mengeluh. Tuan muda begitu melukai harga diriku, menyiksa hati dan jiwaku. Aku selalu mengingat pertama kali ketika aku bertemu dengan Tuan muda, aku tidak melakukan kesalahan apapun, saat itu aku hanya menolongnya hingga membuat bahuku tertimpa oleh dus-dus di gudang, bukan ucapan terima kasih yang aku dengar dari mu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN