----------------•••••••••••••••••••••••••••••------------
Ibnu Jauzi berkata:
Sebagian orang ada yang berpaling dari istrinya dan lebih senang kepada wanita lain,padahal bisa jadi istrinya lebih baik.
Hal itu karena aib aib wanita lain belum dia ketahui dan seringnya baru tersingkap setelah bergaul dengannya.
[Dzammul Hawa,hal 488]
-----------------••••••••••••••••••••••••----------------
Mengetahui hubungan Daniel dan Feby di belakangnya tak membuat Syila menyerah. Ia selalu terus menerus mencoba untuk berjuang demi pernikahannya.Setiap pagi ia menyiapkan sarapan walau berakhir tak dimakan,jangankan dimakan dilirik pun tak pernah.
Ia berusaha menjalankan perannya sebagai istri. Beginilah merasakan cinta sepihak. Ia memperjuangkan suaminya,tapi suaminya memperjuangkan dia. Setiap sholat ia selalu berdoa kepada-Nya. Ia selalu yakin bahwa suatu saat suaminya akan luluh. Seperti pagi ini sudah seperti biasa Syila beraktivitas didapur untuk membuat sarapan pagi untuk suaminya.
Syila tengah menata semua makanan yang sebentar lagi siap dimakan. Taklama terdengar suara langkah kaki membuat nya menoleh kearah pemilik langkah itu.
Seorang pria berwajah tampan dengan kemeja biru dongker tengah berjalan dan menatap Syila. Mereka saling bertatapan.
"Mas,duduk dulu ini makannya sebentar lagi udah siap"ucap Syila lembut yang baru tersadar. Entah kenapa selama satu bulan ini ia merasa jantungnya berdetak kencang saat menatap iris mata sang suami.
Daniel menatap tajam Syila dan berkata, "Ga usah,gue mau berangkat," belum sempat Syila menjawab Daniel tapi ia sudah terlebih dahulu pergi.
Syila hanya menatap punggung suaminya yang kian lama menghilang dari pandangannya. Hatinya teriris air mata keluar tanpa ia sadari.
Ia tau bahwa dihati suaminya masih ada nama Feby tapi kenapa ia tak pernah dihargai oleh suaminya. Ketika pernikahan membuat Syila terikat Daniel,ia sudah berjanji untuk membuat Daniel melupakan Feby,tapi kenapa semua yang ia lakukan satu bulan ini tak ada kemajuan.
*****
Hari Minggu membuat semua orang bernapas lega, Seperti siang ini cuaca Jakarta diluar sangat panas membuat Syila malas keluar rumah. Karena malas ia menyuruh salah satu maid untuk membeli stok dapur dan makanan ringan serta tak lupa pula dengan es cream vanilla favorit nya. Sambil menunggu pesanannya ia pun pergi kedapur untuk mengambil beberapa cemilan di kulkas.
Ia bergegas kedepan tv dan menyalakannya. Film favorit nya tayang hari ini dan jam ini.
"Wah....ini baru cogan" ucap Syila tak sadar ketika melihat aktor favoritnya.
"Ah romantis nya"ucapnya lagi dengan menggigit bibir tipisnya,ia menutup wajahnya dengan bantal sofa bahkan ia tak malu untuk berteriak teriak tak jelas.
Ia tak sadar jika disampingnya Daniel tengah duduk menatap gemas ekspresi wajah polos Syila yang bersemu merah itu. Hingga adegan kiss membuat pipi Syila semakin merah, "Ahhh....bibirnya itu sexy amattttt"
"Kyaaa....ohhh mayyyy"ucapnya tak jelas seraya menggigit bantal sofa itu,padahal ditangan kanannya ia memegang es cream.
Tingkah Syila membuat Daniel menggeram pelan, mendengar geraman pelan membuat syila menoleh.
"Astaga" kagetnya,membuat es cream yang ditangannya jatuh tumpah kelantai dan mulut yang terbuka. Melihat ekspresi Syila yang tampak konyol membuat Daniel menahan tawa.
Ia berdehem pelan menetralkan wajahnya. "Apa?"ucapnya seraya menaikan salah satu alisnya.
"Hehehe...anu..em..oh..ti-tidak"tawa garing Syila dengan salah tingkah ketika ditatap Daniel. Tingkah Syila membuat Daniel menahan tawa.
Syila pun melanjutkan menonton film itu dan Daniel berdiri untuk menemui Feby sore ini.
Melihat Daniel yang berdiri membuat Syila menatap bingung, "kemana?"tanyanya seraya menatap Daniel.
"Ada urusan"singkat melanjutkan langkahnya.
Satu bulan menjalani pernikahan dengan Syila membuat Daniel paham bahwa Syila wanita yang polos dan Syila mempunyai kebiasaan berbincang dengan para maid sore hari dipinggir kolam renang entah apa yang mereka bicarakan. Saat Daniel pulang sore itu dia dapat melihat Syila sedang tertawa lepas bersama para maid dihalaman belakang,suara mereka bahkan terdengar sampai ruang tengah. Tak hanya itu ia juga tahu bahwa Syila dan adiknya Romi sangat akrab dibenak Daniel sebenarnya tak rela melihat Romi dan Syila tertawa bahagia. Meski ia suaminya tapi ia tak bisa berbuat apa apa.
*****
Malam ini tak biasanya Daniel pergi kepesta client penting. Ia pergi bersama Alfan sekertarisnya sekaligus sahabatnya.
Disana mereka tampak asik menikmati pesta itu bahkan Daniel meminum alkohol dengan kadar yang tinggi. Alfan sempat melarang tapi apa dayanya ia tahu Daniel adalah orang yang keras kepala.
Malam semakin larut pesta akan segera usai, Alfan pamit pada orang yang mengadakan acara pesta ini ia membawa Daniel kemobilnya. Ia meminta supir untuk membawa Daniel kerumah dengan selamat.
Didalam mobil Daniel tampak meracau tak jelas.
Tak lama mobil itu berhenti didepan masion besar mewah megah milik Daniel. Sang supir turun dan memapah kedalam mansion. Daniel yang masih setengah sadar pun segera mendorong tubuh supir itu untuk tak membantu nya.
"Huh gue kuat"racaunya sembari berjalan menaiki tangga kekamar Syila.Membiarkan supir itu jatuh dilantai.
Tok..tok..tok
Syila yang sedang tidur terganggu dengan suara ketukan pintu,ia pun terbangun dan segera menyingkirkan selimut itu. Tubuh yang mungil itu hanya terbalut tank top serta rok mini. Syila yang tak sadar dengan keadaannya hanya biasa biasa saja lalu membuka pintu kamarnya,Saat Syila membuka hembusan bau alkohol mengganggu pernapasan nya hingga dia melihat seorang pria yang baru saja ia cintai ini dengan keadaan yang berantakan.
Dengan bajunya yang lusuh,wajah kacau,rambut berantakan. Syila yang melihatnya terkejut apa yang ia lihat dan dia lebih terkejut saat Daniel tanpa aba aba mencium bibir Syila dengan kasar. Syila yang sadar langsung memberontak.
"Ahhh jangannn!!!"teriak Syila menghidar
"Ah,lepassss sadar lah"ucap Syila seraya memukul d**a Daniel kuat kuat. Ia tak mau mahkotanya direnggut paksa. Ia tak mau jika ia hamil dalam keadaan pernikahan yang seperti ini. Ya Tuhan ia bukan tak mau menjalankan kewajiban seorang istri ia hanya tak mau anaknya terlantar.
"Aku sadar"ucap Daniel yang hanya menyambung perkataan Syila. Daniel yang melihat keadaan Syila pun tak bisa menahan hasratnya. Ia terus memaksa Syila untuk melakukan itu,
Hingga,
Srekkk
Sobekan paksa membuat kain yang tadinya membalut tubuh Syila pun sobek. Sehingga malam ini eh pagi ini yah pagi karena sekarang pukul tengah 3 dini hari seorang Daniel Atlhafandra Frandzo merenggut paksa mahkota Arsyila Putri Frandzo.
Mereka melakukan berkali kali. Bahkan Daniel melakukan itu dengan menyebut nama Feby. Hati Syila terasa sakit.pedih.perih. Tanpa sadar Daniel mengeluarkan benihnya didalam rahim Syila.
"Anggap kita tidak pernah melakukan hubungan terlarang ini syil,anggap ini tak pernah terjadi," katanya setelah menuntaskan hasrat nya sembari meraih selimut untuk menutupi tubuhku lalu mengenakan pakaiannya,setelah itu ia pergi begitu saja. Ia bahkan mengatakan semua itu tanpa berfikir dulu. Wanita mana yang mau direndahkan harga dirinya yang lebih parahnya orang itu adalah suaminya baru satu bulan menjadi suami. Bahkan suaminya selingkuh dengan wanita masalalunya. Dan wajahnya tak tampak bersalah ia hanya menunjukan wajah datarnya.
Syila hanya menatap pintu yang ditutup olehnya sambil menggigit bibir kuat kuat,berusaha merendam tangis Agar tidak pecah. Apa aku barusan salah dengar? Bahkan,darah perawan ini belum mengering,bahkan perih ini masih terasa, tapi kenapa ia melakukan nya? Kenapa ia begitu tega? Kenapa? Ya Tuhan sampai kapan engkau memberi ku cobaan.
Runtuh sudah pertahanan ku. Kuraih bantal lalu memukul mukul kecil menggunakan tangan mungilku. Melampiaskannya pada bantal itu. Hati terasa sakit. Perasaan amat terluka. Kenapa ini semua terjadi? Kenapa?.
Lama kemudian terdengar hembusan napas Syila yang teratur menandakan bahwa Syila telah terlelap. Air matanya masih membasahi pipinya dan bantal tersebut.