bab 29

1124 Kata

"Pak Dika belum minta maaf?" Tanya Lala, saat empat sekawan itu kembali berkumpul untuk makan siang. Kegiatan mereka masih sama, meski setelah insiden pemukulan itu Aji sedikit menjaga jarak. "Bos mana pernah ngerasa salah." Balas Nata. "Masih sakit?" Kali ini giliran Lana bertanya. "Lumayan. Pukulannya keras juga." Jawab Aji singkat. Terlihat jelas ia enggan membahasnya. "Coba deh ingat-ingat lagi, barangkali Lo punya salah yang nggak Lo sadari, sampai Pak Dika mukul begitu." Aji menghela lemah dan menatap ke arah Lana. Padahal yang mengajaknya bicara Lala. "Gue nggak tau kesalahan gue dimana. Tapi gue mulai mencurigai sesuatu." Ucapnya. "Apa?" Tanya Lala penasaran. "Gue nggak tau pasti dan gue butuh bukti lainnya." Sebenarnya Lana sudah memikirkan ribuan cara untuk me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN