bab 30

1121 Kata

Kehadiran Putri di rumahnya memang sedikit membawa kebahagiaan untuk Lana. Selama ini ia selalu memimpikan mempunyai seorang adik agar hidupnya tidak sepi, pada akhirnya doa tersebut terkabul. Meski Putri hanya sebatas adik ipar, tapi gadis itu benar-benar bisa menempatkan dirinya dengan baik dan membuat Lana merasa nyaman ketika di dekatnya. "Perutku rasanya mau meledak." Putri mengusap perutnya, setelah berbagai jenis makanan masuk ke dalamnya. "Padahal masih ada telur gulung yang belum kita makan." Lana menunjuk piring di atas meja. "Sayang kalau dilewatkan begitu saja. Susah payah bikinnya." Lanjut Lana sambil tersenyum. "Sampai tangan Kak Lana kena penggorengan. Masih sakit nggak?" Tanya Putri. "Udah nggak. Tinggal merahnya aja." Lana menunjukan punggung tangannya yang terkena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN