Sisilia menggamit tas mungil di lengannya. Bibir merah delima melengkung manis. Rambut hitam panjang jatuh di bahu gaun selutut warna merah dengan punggung terbuka yang dikenakannya. Dia menyapa ramah para petugas yang berpapasan dengannya di sepanjang koridor menuju pintu keluar Azteca Lab. Ambrosio menunggunya di teras. Pria itu pun tampak memesona dalam setelan gelap dan mantelnya. Dalam pakaian serba hitam dan rambut hitam yang tersisir rapi, ia seperti pangeran kegelapan yang muncul dari kelamnya malam. Ambrosio memandangi lutut Sisilia yang terbuka dan memperlihatkan paha mulusnya ketika duduk berdampingan dalam mobil. "Udara di luar dingin, kau seharusnya mengenakan mantel dan celana penghangat," ujar Ambrosio sambil melepas mantelnya sendiri lalu memasang mantel itu di bahu Sisili