Sisilia sudah merapikan penampilannya. Rambut terkuncir rapi, badan dibalut celana pensil dan blouse biru muda. Ia menemui Hiro dan Ambrosio di ruang makan. Selain membawa senjata baru, Hiro juga membawa makanan dari dapur Madame Setsuna untuk Sisilia dan petugas lainnya. Mereka makan bersama di pantri. Selesai makan, para karyawan kembali ke posnya masing-masing. Sisilia tetap di pantri bersama suami dan iparnya. Dia meminta Hiro memperagakan cara menggunakan bom cahaya. Hiro memperlihatkan benda itu di depan wajah Sisilia. Wanita itu antusias memperhatikan. "Tekan bagian tengah cakram ini, dan pisaunya akan keluar. Tinggal dilempar saja, maka benturan pada pisau akan mendetonasi gas bercahaya. Untuk makhluk yang peka cahaya, serangan seperti ini akan mengalahkan mereka."