Angel dan Amanda bergerak-gerak gelisah di luar ruang ICU. Mereka memastikan kalau di luar ruangan cukup aman sehingga Nadia bebas melaksanakan niatnya. “Kamu yakin ini yang terbaik? Aku bakal ngerasa bersalah banget kalau Angga sampai meninggal. Kita nggak punya dendam apa-apa sama Angga!” Amanda terdengar panik dan memegangi kuat-kuat tangan Angel. “Tapi kita butuh bukti buat kasih Nadia pelajaran. Masukin dia ke penjara itu harus ada dasarnya.” “Ya tapi nggak harus bikin orang mati juga kali!” kata Amanda mulai panik dan melihat ke kaca. Nadia terlihat masih berdiri tegak seolah sedang memandangi Angga untuk terakhir kali. “Kamu harus cari cara. Gagalkan rencana Nadia, Njel!” Kembali di genggamnya tangan Angel kuat-kuat. “Kok, aku! Kita, kan sama-sama setuju. Harusny