Bab 54

1521 Kata

“Gimana keadaannya? Apa dia dirawat dengan baik?” Kudengar suara Bu Fera menjeda. Dia tengah duduk di teras rumah sambil menikmati satu cangkir teh kamomil yang aku buat. Sesekali helaan napas panjangnya kudengar. “Syukurlah … tolong awasi terus, ya, Bi!” Kudengar lagi dia bicara. Suaranya terdengar berat. Kutahu ada kerinduan di sana. Ya, aku paham. Dia pasti sangat merindukan Aluna. “Ya sudah, saya tutup dulu!” Dia sepertinya sudah mengakhiri panggilannya. Lekas aku mendekat dan tersenyum padanya. “Jingga?” Bu Fera menoleh padaku dan tersenyum. Selalu saja begitu. Di depanku tak pernah sedikitpun dia mengeluh. Bahkan kunilai dia selalu bersikap tegar. “Aku mau pamit dulu, Ma. Mau periksa kandungan.” Aku tersenyum padanya. “Sama Banyu?” tanyanya. Aku menggeleng. Setahuku Pak Ban

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN