20. Gara-gara Soto Lamongan

1522 Kata

“Terimakasih banyak, pak,” ucap Pak Dimas sore itu ketika akhirnya kami mengunjungi lokasi pembangunan gedung yang saat ini masih ditanami tembakau. Pak Dimas memutuskan untuk sekalian melihat lokasi, setelah sebelumnya pertemuan dengan pihak PERPUSDA berlangsung singkat. “Sama-sama, mas. Mari,” Aku dan Pak Dimas mengangguk, lalu bapak-bapak yang tadi mengantar kami, pamit pergi. Hening. Lagi-agi, ketika aku dan Pak Dimas hanya berdua, suasana mendadak hening. Aku sengaja menjaga jarak ketika pada akhirnya kami harus jalan berdua cukup jauh menuju tempat parkir mobil. Jujur saja, saat ini aku agak kecewa juga marah dengan Pak Dimas. Oke, aku bisa maklum dia tidak terima mendengar calonnya selingkuh di depan mata. Tapi aku juga tidak terima dibentak seperti tadi. “Kamu marah sama sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN