BAB : 10

1285 Kata

  Arland yang baru saja sampai di Rumah sakit, bergegas menuju ruangannya. Panggilan mendadak dari Rumah Sakit membuatnya harus meninggalkan meeting di kantor. Dan untungnya ada si Tristan, meskipun selama ini sobatnya itu tak pernah mau saat ia minta untuk memimpin meeting. Terburu-buru, membuatnya tak sengaja bertabrakan dengan seseorang sampai dia terhentak ke lantai. "Astaga!” keluhnya sambil memegangi bokongnya yang terasa nyeri. "Maaf,” ucap Arland merasa bersalah dan membantu gadis itu untuk bangun. "Kamu?" kaget Arland melihat siapa yang ia tabrak barusan. Yap, Kiran. Gadis yang seharian kemarin berurusan dengannya. "Duh, dokter ... apa jangan-jangan efek mabuk semalam masih berasa, ya, dok?” "Apa?!” Bagaimana ia tak kaget. Kenapa Kiran bisa tahu kalau dirinya semalam mabuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN