BAB : 16

1925 Kata

               "Kiran!”                 Teriakan menggelegar seantero rumah. Padahal ini masih pagi buta, loh.                 "Mama! Mama ngapain, sih, manggil Kiran? Dia udah nggak ada disini.” Dinda yang keluar dari dalam kamar dan menghampiri Mamanya di ruang makan. "Oiya, Mama lupa. Habisnya udah kebiasaan, sih,” respon Dewi. "Dan mulai sekarang Mama harus biasain nggak manggil namanya di rumah ini." "Iya, iya ... dan juga Mama ingin tanya sama kamu, Dinda. Apa yang terjadi semalam? Apa semuanya berhasil?” Dinda menghempaskan bokongnya di kursi dengan malas. "Semua rencanaku berantakan, tapi setidaknya dia tidak disini lagi." "Berantakan?" "Ya, rencana yang aku buat untuk menjadikannya tampak kotor di depan Papa, berhasil. Tapi rencanaku yang lain malah gagal. Semuanya karen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN