Bab 15. Ditinggal Kavi

1506 Kata

"Nggak usah ngawur. Bukan aku yang ... udah deh, kamu jangan tanya-tanya lagi. Bantuin itu geser lemari," kata Kavi. Anjar masih menatap sahabatnya dengan penuh tanya. Ia tahu Kavi bukan pria kasar yang akan memukul seorang gadis. Kavi justru sebaliknya, Kavi rela bersujud di depan gadis yang ia sukai. Yah, ia akui Kavi sering merundung Melody, tetapi memukul hingga membuat memar jelas bukan gaya Kavi. "Ini dibawa ke kamar semua kasurnya?" tanya Anjar dengan nada meledek Kavi. Kavi mendesis saja. "Yang ini aja. Ayo bantu angkat ke kamar." Kavi menggeleng pada Melody. "Kamu duduk aja di situ." Melody semakin merasa canggung. Karena ia melihat Kavi telah membeli barang-barang untuk dapur, ia pun membawa mereka. Ia menata panci, wajan, termos dan menyusun rak. "Kak Kavi tahu juga belanja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN