Bab 34. Calon Ayah

1438 Kata

"Maaf," gumam Melody. Ia terisak pelan di pelukan Kavi. "Aku nggak mau jadi beban buat Kakak, tapi kayaknya aku udah bikin panik." Kavi melepaskan pelukannya. Ia mengusap bahu Melody dengan lembut. "Aku yang nggak dewasa dan marah-marah, padahal seharusnya aku tahu kita sama-sama bingung dengan semua ini." Melody mengangguk. "Aku belum pengen hamil andai boleh jujur. Tapi ... aku juga nggak bisa menolak semua ini." "Ya. Aku juga." Kavi melirik perut Melody. Di sana, benihnya mulai tumbuh. Ia akan menjadi seorang ayah. "Kira-kira, bayinya udah sebesar apa?" Melody menggeleng, tetapi spontan ia meraba perutnya. Gestur itu tak luput dari pengamatan Kavi. Entah bagaimana, ia juga ingin merasakan janinnya yang berada di sana. "Mungkin masih kecil banget." "Apa yang harus kita lakukan? Kita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN