“Gor, pindahin Gema ke sini lagi,” “Bukannya lu yang ngusulin dia pindah? Kenapa lu suruh gue mindahin dia lagi? Lu kata lu nggak nyaman, cemburu. Tugas lu mindahin dia kalau begitu. Gue pusing! Yang nggak mau diatur gue, silakan enyah. Gue udah nggak peduli,” “Dia bini lu, Gor!” “Persetan! Gara-gara lu, Fan. Lu yang buat status gue rusak!” Kata-kata tetangga tadi di lift kembali terngiang-ngiang di telinga Fani. Fani pikir ibu-ibu yang tinggal di gedung apartemen tidak peduli dengan kehidupan tetangga, ternyata sama saja. Mungkin karena sikap Igor terhadap mereka yang terlalu ramah sehingga mereka ikut peduli dengan kehidupannya. Lagi pula sebagian besar mereka merupakan klien Papa Igor. Sejak kepindahan Gema ke apartemen, Fani merasa tidak tenang dan tidak nyaman. Memang kepind