Suatu malam pukul sepuluh Igor duduk di ruang tamu. Dia akhirnya jengah juga karena Fani selalu memaksanya untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan Gema di tiap harinya. “Ke mana aja kamu?” tanya Igor saat dilihatnya Gema membuka pintu apartemen. Gema hanya menatapnya datar. “Penting?” balas Gema sinis. Lalu dengan santai dia melenggang ke kamarnya. “GEMA!” teriak Igor. Gema tidak membalasnya, dia malah menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam. Igor menghela napas berat. Dia bangkit dari duduknya melangkah menuju Fani yang sedang santai di sofa depan televisi. Tidak lama kemudian, Fani mengetuk pintu kamar Gema perlahan. “Yuk, ke luar. Sebentar aja. Kita ngobrol cantik,” ajak Fani selembut mungkin. Lalu mereka berdua duduk berhadap-hadapan dimeja bar dekat bibir ru