TWELVE

1007 Kata

"Ayolah nak, jangan menolak terus. Ini sudah satu minggu aku membujukmu, bahkan kau tidak datang menginap kerumah." Icy menahan bibirnya tipis, ia tidak tahu lagi harus bagaimana menolak pria tua ini. "Aku memberimu pekerjaan disini agar kau tidak bekerja lagi di cafe, tetapi kau malah sering pulang malam dan membuat Kakekmu ini khawatir." "Kakek, aku bisa menjaga diriku dengan baik. Kau tidak perlu khawatir." "Bagaimana bisa Kakek tidak khawatir saat cucu perempuan ku masih berada di jalanan ketika tengah malam, tanpa kendaraan tanpa ada yang menjaganya. Aku memberikanmu mobil tapi kau tidak menerimanya." Icy menghela nafasnya, "kakek pasti lupa dengan perjanjian kita. Aku tidak mau menyusahkanmu, membebanimu ataupun diberi sesuatu secara cuma-cuma." Icy melipat kedua tangannya didada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN