GDA//19

1074 Kata

Atmosfer malam itu sangat dingin tanpa ada suara sedikitpun. Angin malam berhembus kuat dan mendorong awan-awan yang menutupi cahaya bulan itu pergi.   Luna mengalami perubahan drastis pada dirinya. Sepasang mata merah ruby-nya membawa hawa dingin yang menusuk ke tulang-tulang.   Ximo yang berdiri cukup jauh saja sudah merasa tidak nyaman dengan sepasang mata aneh itu.   "Kau memiliki kekuatan yang baru lagi..."ujar Ximo yang berusaha menahan suaranya yang sekarang serak.   Pedang di tangan gadis itu sudah bukan lagi hitam, tetapi merah darah. Aura yang menyelimuti seluruh tubuhnya terasa mencekam dan berat.   Luna seakan bukan dirinya lagi, tatapannya penuh kekosongan. Dirinya sepenuhnya dikendalikan oleh kekuatan batu tersebut.   Seketika ia bergerak dan melesat ke arah pria

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN