Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah dari pesta ulang tahun tersebut, Luna merasa kurang nyaman secara tiba-tiba. Bagian dadanya terasa sesak dan tertekan tanpa alasan, tubuhnya sedikit membungkuk kesakitan. Hans yang melihat keanehan gadis itu, ia secepat mungkin mendekatinya. "Apa yang salah?" Hans mngulurkan kedua tangannya dan memluk tubuh gadis itu. "Di...dimana yang sakit?!" "Da-dadaku....sangat...sakit....ugh!!" Luna mengernyit kesakitan, wajahnya mulai berubah menjadi pucat dan kehilangan darah. "Uhuk...uhuk...uhuk...!!" Batuk-batuk yang dilakukan mengeluarkan banyak darah. Bibirnya ternoda darah, bahkan turun ke leher dan gaunnya. "Maafkan aku...gaun ini jadi kotor,"ucap gadis itu di sela-sela nafasnya yang mulai tersengal-sengal. "Berhenti berbicara! Kita ke rumah sakit