Denisya menatap pantulan dirinya di cermin kamarnya. Ia memakai dress putih bercorak floral warna merah dan memakai topi pantai berwarna cokelat muda. Ia bergerak ke kanan dan ke kiri, membiarkan rok-nya berkibar cantik. “Hanya jalan-jalan biasa.” Denisya menghembuskan napas dari mulutnya sambil mengusap d**a. Ia menatap pantulan dirinya lagi di cermin. “Jangan gugup, Denisya.” Dan kemudian bel kamarnya berdenting, Denisya langsung membalikkan badan dengan panik dan berlari kecil untuk membuka pintu kamar. Oh, sial. Ia gugup hanya karena akan diajak jalan-jalan oleh Mahesa pada pagi ini. Denisya lalu membuka pintu kamar resornya dan seketinya langsung kecewa ketika bukan Mahesa yang datang, melainkan seorang pelayan wanita yang kini tersenyum dihadapannya. “Selamat pagi, nona Denis