Daru memutuskan untuk mencari minuman dingin yang bisa membuatnya segar. Ia beranjak keluar dari kamar tidurnya dan berpapasan dengan Runa yang baru saja masuk ke rumah. "Baru pulang?" Daru menyapanya. "Yes. Demi cinta jadi belajar kuda," Runa geleng geleng kepala. Daru menahan senyum, "Lalu hasilnya?" "Si Jani menurutku terlalu heboh. Ah, kakak tahu sendiri sifatnya. Semoga saja kak Asya memang menyukainya," Runa tergelak. Daru kembali tersenyum. Jani sudah seperti adiknya sendiri, jadi ia sudah tahu sifatnya. "Mmm.. Hana sudah pulang?" Daru dengan ragu bertanya sambil mengambil minuman dari lemari es. "Sudah dong. Dia yang pertama diantarkan, lalu Gema, setelahnya aku, dan ya si Jani terakhir lah.." Runa ikut mengambil minuman dingin di lemari es dan duduk di sebelah kakaknya