LUKA

1009 Kata

"Sudah malam, kita harus pulang," Hana melihat jam di ponselnya. "Besok kuliah." "Akhir pekan ini, kita berkuda lagi, mau?" Hana menatap Jani. "Iya iya," Jani mengangguk. "Tidak kapok?" Hana menggodanya. Gema dan Runa tertawa. "Tidak," Jani menggeleng. Sepanjang makan malam tadi, ia terus menerus memperhatikan Asya. Beberapa kali, Jani merasa kalau Asya juga meliriknya diam diam. Itu sebabnya, ia merasa ada setitik harapan. Meskipun ada insiden memalukan saat terjatuh tadi, aku harus terus maju. Jangan mundur sebelum berjuang! "Minggu depan, setelah berkuda, kalian bisa menginap di sini. Atau sesuai ide kak Asya tadi, berkemah mau?" tanya Anin. "Ah ide brilian! Aku mau!" Jani mengangguk. "Boleh juga. Seru seru!" Hana ikut antusias. "Eh sebelum pulang, aku mau ke toil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN