Runa membelalakkan matanya. Kecupan itu membuatnya membeku. Ia hanya berdiri mematung. Ke-kenapa aku tidak bisa bergerak? A-apa aku berubah menjadi batu? Runa jangan diam saja. Di hadapannya, Abizar juga diam menatapnya. Keduanya mengalami momen paling sunyi dan senyap dalam hidupnya selama beberapa detik itu. Tak hanya itu, jantung mereka berlomba untuk berdetak sekencang kencangnya. "Ki-kita masuk ke dalam?" Abizar dengan gugup membuka mulutnya paling pertama. Runa langsung tersadar. Ia melepaskan rangkulan di leher Abizar dan mundur satu langkah. Apa yang terjadi barusan? Kak Abi mengecup pipiku bukan? Apa itu artinya kita pacaran? Tapi kenapa Kak Abi tidak mengungkapkan apapun? "Ma-masuk?" Runa kaget. "Oh euh iya.." Abizar tiba tiba mengaitkan rambut Runa yang terurai menutupi