"A-aku tidak tahu.." Runa tahu kalau wajahnya memerah. Apalagi ada rasa panas dan gerah yang ia rasakan. Abizar menyadari kalau pertanyaannya mungkin membuat canggung. Ia langsung mengaitkan sabuk pengaman di kursi Runa. Setelahnya, Abizar mengatupkan bibirnya dan mulai memasang sabuk pengaman di tubuhnya. "Ki-kita pergi sekarang," Abizar mulai menggerakkan mobilnya keluar dari area kampus. Sepanjang jalan Runa hanya diam. Rasa gerah itu tak kunjung hilang, padahal AC mobil menyala dan baik baik saja. Sesekali Runa melirik ke arah Abizar yang berkonsentrasi menyetir. Sampai akhirnya mobil berbelok ke sebuah mini market. "Mmm.. Kak Abi haus.. Beli minum dulu ya sebentar," Abizar mematikan mesin mobil. "A-aku juga mau," Runa langsung membayangkan minuman dingin yang mungkin ak