Elang itu bagai angin yang tak tersentuh, dingin, namun ternyata dia selalu ada di sekitarnya tanpa bisa Aina memiliki sepenuhnya. *** Ada perasaan sangat senang yang entah bagaimana Aina mengartikannya. Belum lima menit dia membatalkan acaranya dengan Aldove, tiba-tiba ada sebuah notifikasi masuk. Sebuah pesan yang tak pernah Aina bayangkan sedikit pun sebelumnya. Antara senang dan tak percaya, sungguh seperti keajaiban ke delapan dunia saat seorang Elang Baskara Mahendra mengajak Aina untuk keluar? Oh ayolah, Aina jadi curiga cowok itu sedang mengigau barusan. Ingin tak percaya namun itu nyata. "Ya ampun Aina! Mimpi apa lo semalam?!" Aina berdiri di depan cermin memperhatikan penampilannya. Gadis itu melihat dirinya sendiri dari atas hingga bawah. Disisirnya rambut ke belakang dengan