"Itu apa yang gerak-gerak di pahaku?" tanyaku panik. Astaga, benda apa itu. Jangan-jangan ada banyak semut apa yang sedang berjalan-jalan di pahaku. Oh my God, help me! Aku bahkan nggak berani melihat ke bawah. "Jangan-jangan itu gerombolan semut yang mengerayangi pahaku? Mas, tolongin. Takut," cicitku. Rafa terkekeh kemudian mencuri kecupan di bibirku. "Kamu udah 23, Sayang. Masa nggak ngerti itu apa, sih?" tanyanya. "Udah, deh. Tinggal jawab aja pertanyaanku. Lagian hubungannya apa dengan umurku?" tanyaku bingung. "Itu tanda dari pria yang sedang bernafsu, Sayang." Jawabannya membuatku terkesiap. Aku kemudian melepaskan pelukanku di pinggangnya kemudian mundur beberapa langkah. "Aku bersyukur, orang tuamu menjagamu dengan baik. Ingat, nggak boleh ada pria yang begini sama kamu kec