"Silahkan duduk, Ibu Tabitha. Perwakilan dari PT. Gumilar Indo 'kan?" tanyanya. Dimi mewakiliku untuk menjawab karena melihatku yang tak kunjung bersuara. Disana, lelaki dari masa laluku duduk disana, Anggara Gumilar. Tapi lelaki itu pura-pura nggak mengenalku bahkan menganggapku seperti orang asing. "Pak Sagara, sudah bisa di mulai meetingnya. Sudah jam 1 pas." Seorang pria di belakangnya memberikan informasi. "Baiklah, bisa kita mulai?" tanyanya menatap kami berdua. Aku dan Dimi. Tentu saja kami langsung mengangguk. Aku mulai mempresentasikan proposal yang kami ajukan, lumayan baik untuk ukuran seorang asisten pribadi yang baru pertama kali mempresentasikan bahan. Kulihat, pria yang mirip dengan Angga itu mengangguk. "Baiklah, saya suka dengan penawaran yang kalian aju