Bab 51 - Robot-robot Pemain Hoki Es

1258 Kata
Mereka sampai di sebuah ruangan yang besar. Ruangan itu lebih besar dibandingkan dengan ruangan Aula. Sebuah lapangan besar terdapat di tengah-tengah bangku penonton dengan tiang-tiang yang dilengkapi proyektor.  Seorang pelayang terlihat sedang membersihkan peralatan-peralatan di ruangan kecil tak jauh dari lapangan. Lalu Mr. Cat berhenti di tengah-tengah lapangan dengan merentangkan tangannya. Tas yang ia pegang di tangan kirinya hampir terlepas karena kecepatannya dalam membalikkan badan. “Lihatlah, ini lapangan tempat pertandingan itu terjadi.” Kata Mr. Cat. Ia menghirup napas dalam-dalam sambil berharap kemenangan berada di pihaknya sekarang. Ia kembali berjalan ke arah ruangan yang lebih kecil di sudut lapangan.  “Ini akan mudah, kau tidak akan mengalami cedera.” Kata Mr. Cat. “Ini mudah?” Ucap Wish dengan kesal. Mr. Cat bisa mendengar suara itu meski ia menyebutkannya dengan pelan. “Kau harus menang Wish.” Ucap Mr. Cat yang berhenti tepat di depan pintu ruangan yang bertuliskan, ‘Ruangan pemain, dilarang masuk yang tidak berkepentingan’. “Kenapa bapak memilih aku yang harus melakukan ini?” Ucap Wish. Wajahnya sangat tidak enak untuk dilihat sewaktu ia berkata seperti itu. Mereka pun masuk kedalam ruangan tanpa penjelasan sedikitpun dari Mr. Cat. Kabel-kabel yang begitu banyak, terlihat mengerumuni sebuah kandang besar seperti kandang anjing cuma ini dengan model yang lebih besar. Ada enam kandang besar di sebelah kanan dan enam di sebelah kiri. “Sebenarnya bapak tidak sengaja memilihmu. Ini hanya kebetulan saja. Bapak hanya memakai roda berputar, menulis namamu dan teman-teman yang lain lalu ‘rolling’. Ini bukan sepenuhnya pilihan bapak. Nama kamu ditunjuk oleh jarum roda berputar. Jika bapak memilihnya sesuai dengan kriteria yang cocok untuk permainan ini, pasti bapak tidak akan memilih Max Lotito, bukan?.” Jelas Mr. Cat. Ia kemudian menunjuk ke sebuah bangku yang ada di sampingnya. “Bapak bingung dalam memilih siapa yang akan menjadi team perwakilan. Jadi, ini hanya kebetulan saja.” Ucap Mr. Cat lagi sambil membuka kandang pertama yang mereka dapati. “Kamu bisa duduk? Bapak akan jelaskan cara bermain permainan ini.” Ucap Mr. Cat dengan lembut. Ini adalah suara terlembut yang pernah di dengar Wish selama ia bertemu dengan Mr. Cat. Wish merasa seperti binatang peliharaan yang duduk di kandang yang besar. Mr. Cat pun masuk ke dalam dan berdiri di sampingnya. Ia menekan beberapa tombol berwarna merah menyala, mengaktifkan sesuatu yang tidak dimengerti Wish hingga muncul suara-suara tekanan angin yang cukup kuat.  “Tapi pak, saya punya traumatik sendiri saat saya berada di dekat alat elektronik seperti ini.” Ucap Wish sebelum Mr. Cat menyesal. “Tenanglah, alat ini aman. Kau lihat pelayan tadi sudah memastikan bahwa ini aman kan?” Ucap Mr. Cat tetapi ia masih sibuk dengan tombol-tombol itu.  Kemudian ia memanggil pelayan lain untuk memasangkan alat-alat yang ada di meja ke kepala, tangan, dan kaki Wish. “Pak, bapak tidak ingat bahwa saya pernah merusakkan mesin WTMD sekolah? Ini bisa terjadi lagi.” Wish mencoba memperingati.  “Kau akan baik-baik saja. Bapak akan coba periksa dulu. Berikan tanganmu.” Kata Mr. Cat. Wish pun memberikan tangannya dan sebuah alat yang dilengketkan di jari telunjuknya memberikan rasa seperti tertusuk jarum.  “Alat apa itu?” Tanya Wish. “Alat ini akan melumpuhkan tubuhmu sehingga hanya otakmu yang bekerja.” Mr. Cat memberikan penjelasan. “Tapi, untuk apa? Bukankah seharusnya bapak mengajarkanku cara bermainnya?” Selidik Wish. “Aku akan mengajarkanmu sekarang.” Ucap Mr. Cat. Tubuh Wish pun mulai lumpuh. Bahkan ia tidak bisa berbicara lagi. Ia mulai ketakutan dan jantungnya berdetak kencang. Kemudian mereka memasang helm di kepala Wish. “Helm ini berisi rumbai-rumbai atau rentetan kabel yang akan menyalurkan electrodes dengan tujuan untuk melihat aktivitas otak. Kabel-kabel halus ini akan memancarkan infrared rendah yang akan merekam perintah otak dan akan disalurkan ke mesin dan akan memerintahkan robot untuk bergerak sesuai dengan perintah otak.” Kata Mr. Cat memberi penjelasan. “Bapak akan kasih tahu kamu cara bermain permainan ini. Kamu pasti sekarang tidak bisa berbicara, tapi kamu bisa menggunakan otakmu.” Mr. Cat mendekat kepada Wish. “Kamu lihat di layar, di layar itu akan menunjukkan apa yang ingin kamu katakan. Apa kamu bisa mendengar bapak?” Ucap Mr. Cat mengujinya dengan pertanyaan. Layar di depan Mr. Cat menunjukkan garis yang naik turun dan berwarna merah lalu muncul juga garis hijau dan kuning. Mr. Cat mengerti bahwa Wish sedang menggunakan perintah otaknya dalam garis-garis itu untuk berkomunikasi dengan Mr. Cat. “Permainan Hoki Es ini akan dimainkan oleh robot-robot. Robot-robot itu ada di ruangan di sebelah sana.” Tunjuk Mr. Cat ke arah lapangan. Ada ruangan lain yang berseberangan dengan ruangan pemain. “Kalian yang memainkan permainan ini tidak akan cedera, tetapi mungkin kepala kalian akan sedikit sakit saja karena permainan ini seolah-olah memindahkan otak kalian kedalam robot-robot di sana sehingga robot-robot itu bisa bergerak. Kamu bisa memilih robot mana yang akan kamu pakai.” Kata Mr. Cat.  Wish sekarang mulai tenang dan ia juga bisa berkomunikasi dengan lancar kepada Mr. Cat meski dengan garis-garis di layar.  “Jadi yang bermain dalam permainan ini hanyalah robot-robot dan kalian hanyalah otak untuk robot-robot itu. Tidak sulit bukan? Permainan ini juga aman untuk dimainkan. Tak ada yang perlu ditakutkan. Sekarang, coba kamu gerakkan.” Ucap Mr. Cat.  Wish mulai menggerakkan tangan robot dan ia tampak senang. Ini baru pertama kali baginya menggunakan alat secanggih ini. Awalnya ia merasa aneh untuk memilih murid-murid yang tidak berpengalaman untuk masuk ke dalam permainan yang sama sekali tidak pernah mereka mainkan. Mereka juga tidak tahu memakai sepatu seluncur, maka dari itu tidak mungkin bisa melakukannya dalam hitungan hari. Sekarang ia mengerti mengapa Mr. Cat memilih acak murid-murid yang bermain. Tak perlu pengalaman yang banyak juga, yang penting bisa mengendalikan robot-robot sebagai anggota pemain. “Tidak sulit bukan?” Ucap Mr. Cat yang setelah melihat garis-garis di layar, ia membaca wish mengatakan bahwa permainan ini tidaklah sulit. Mr. Cat berkata lagi, “Coba gunakan stik untuk memasukkan puck ke dalam gawang.”  Wish mencobanya dan ia bisa melakukannya dengan sempurna. Mr. Cat tersenyum melihat Wish bisa belajar dengan mudah. Ia merasa harapannya untuk memenangkan pertandingan lebih banyak. “Permainan ini sangat mengandalkan kecepatan. Coba kembali ke mode tanpa sepatu seluncur.” Ucap Mr. Cat.  Ia merubah bentuk lapangan dan memperlihatkan jalur untuk lari sepanjang 15 yard. “Kamu coba berlari bolak balik secepat mungkin. Ini akan melatih akselerasi. Bapak ingin tahu seberapa cepat kamu bisa melakukannya.” Kata Mr. Cat. Mr. Cat menjelaskan pertanyaan Wish. Ia bertanya mengapa hanya berlari dengan jarak 15 yard saja.  “Pemain hoki memang membutuhkan kecepatan yang sangat tinggi, tetapi, kebanyakan kasus pemain hoki harus berfokus pada taktik akselerasi.” Ucap Mr. Cat sambil melihat kecepatan yang bisa dihasilkan Wish. “Pemain Hoki tidak bisa hanya mengandalkan kecepatan tertinggi saja, karena yang terpenting adalah akselerasi yang bisa ia lakukan. Umpamanya seperti mobil truk yang bisa mencapai kecepatan 100 km/jam dengan mobil sedan yang bisa melakukan hal yang sama. Tapi akselerasi yang bisa dilakukan mobil sedan lebih cepat dibandingkan dengan mobil truk. Mobil truk membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat mencapai kecepatan itu. Berbeda dengan mobil sedan yang bisa melakukannya dalam beberapa menit saja. Fokuskan pada akselerasi mu untuk meningkatkan kecepatan saat diperlukan dengan hitungan detik.” Jelas Mr. Cat. Mr. Cat tersenyum riang. Ia bisa melihat perkembangan Wish.  “Baiklah, ini sudah bagus. Kamu sudah mengerti sepertinya.” Kata Mr. Cat. Mr. Cat dan seorang pelayan melepaskan alat-alat yang dipasang di tubuh Wish. Mereka melepas helm kepala dengan wayar-wayar halus memenuhi sekeliling kepalanya, lalu jepitan alat di tangan dan tubuhnya.  “Bapak akan jelaskan peraturannya sekarang.” Ucap Mr. Cat
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN