Diamnya Gea merupakan jawaban yang tidak perlu Gendis pertanyakan lagi. Wanita hamil itu melirik pada tas besar yang tadi Gea bawa. "Ge, elu bawa apaan?"
Gea baru teringat akan nasib makanan yang tadi mamanya bawakan. "Oiya. Gue ampek lupa. Itu makanan ringan, sama kue-kue yang dibawain mama. Bentaran deh gue bagi ke temen-temen."
Gea beranjak berdiri membuka dan mengeluarkan isi tasnya yang kebanyakan memang kue.
"Kok banyak banget sih, Ge?"
"Pak Gery beneran nggak main-main. Bilang ke gue mau ngelamar itu dadakan. Bawa seserahan juga gilak nggak aturan. Heran. Yang kasian nih ya Mas Gavin. Gue yakin betul kalau semua makanan yang dibawa itu yang atur semua Mas Gavin."
"Pak Gavin sekretarisnya Pak Gery?"
"Iyalah siapa lagi. Jadi bos mah enak. Tinggal telepon anak buahnya. Vin, orde
