Tidak ada pilihan lain kecuali ikut semobil bareng Gery saat harus berangkat ke kantor. Karena pasti akan dilarang jika harus naik taksi online. "Mas!" "Hem." "Nanti turunin aku di halte sebelum kantor, ya?" "Ngapain?" "Biar nggak ada yang lihat kalau aku berangkat sama Pak CEO." Gery tak menjawab, juga tidak mengiyakan. Lelaki itu diam saja bahkan ketika sampai di halte yang Gea maksudkan, Gery tetap menjalankan mobilnya menuju gedung kantor Ganesha. "Loh ... loh, Mas. Kok nggak berhenti, sih!" protes Gea karena Gery tidak mengindahkan keinginannya. "Kamu pikir aku akan biarkan kamu jalan kaki dari halte sampai kantor?" "Kan nggak jauh, Mas!" "Tetap saja nanti kamu capek." "Elah, Mas." "Harusnya kamu itu bersyukur punya suami yang perhatian dan tanggung jawab sama kamu. Mengan