Ampun, Mas

1116 Kata

Nara menundukkan kepalanya dalam, tak berani menatap sedikitpun kearah seorang laki-laki yang menatap menegun pada----keadaan unit apartemen yang sangat berantakkan. Dan Nara mencengkram ransel kecil berisi beberapa lembar pakaiannya yang dia peluk di depan d**a. Ya, ransel yang berisi beberapa pakaiannya--- karena pada akhirnya, Nara melirik kearah samping kirinya. Neymar membidik tajam setiap sudut apartemen dan Nara tercekat, melihat Neymar yang tegah mengendus-ngendus saat ini, membuat Nara heran. Apa yang sedang laki-laki itu endus-endus? Ya, Nara kalah, Neymar yang menang. neymar berhasil membawa paksa dirinya kembali ke Australia, membuat Nara meninggalkannya anaknya tanpa sempat pamit kemarin siang. "Aku senang, tidak ada aroma laki-laki di tempat tinggal kita."ucap suara itu

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN