FL 51

1293 Kata

Setelah kejadian tempo hari, kini Rici kembali datang ke kediaman Alin. Seperti biasa, ingin menjemput gadis tersebut. Alin yang masih didalam kamarnya sedikit melamun. Ia memikirkan tentang pemuda yang sudah hampir tiga hari ini tak kunjung datang menemuinya. Siapa sosok pemuda itu jika bukan Rici. Tak tahu saja, jika pemuda tersebut kini sudah ada di ruang tamunya. Rici memang sudah terbiasa keluar masuk apartemen Alin, karena memang tempat itu miliknya, bukan?. Alin berjalan lesu memasuki kamar mandinya. "Kenapa aku jadi tidak bersemangat seperti ini?" gumamnya. Selesai dengan acara mandinya, Alin hanya mengenakan handuk pendek sebatas d**a dan paha saja. "Aku haus sekali. Kenapa airnya habis? Astaga!" gumamnya sebal, sambil mengguncang gelas kosong ditangan kanannya, tanpa memakai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN