Tired

1280 Kata
"Bodo amat"ucap sisca sambil menjalurkan lidahnya, gue dan gabby hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan sisca. ~~~ "Long time no see sista"ucap rina a.k.a sabrina. "Yeah, engga ada niatan mau peluk gue"ucap gue sambil terkekeh. Sabrina pun tersenyum lalu memeluk gue, tentunya gue pun membalas. Setelah acara pelukan kita mulai duduk dengan tenang. "Kita pesen makanan dulu"ucap gue, mereka langsung mengangguk setuju. "MBA"teriak gue sambil mengangkat tangan kanan tanda gue yang memanggil. Pelayan itu pun langsung menghampiri gue dengan tersenyum ramah. "Iya, ada yang bisa saya bantu nona?"ucap pelayan itu dengan ramah. "Saya mesen milkshake vanila sama waffle ice coklat, lo pada apaan woy?"ucap gue. "Kalo gue sama kaya lo aja bii, tapi milkshake nya rasa coklat"ucap sisca. "Kalo saya milkshake strowberry sama cheese cake coklat, lo apa na?"ucap gabby sambil menanya pada rina. "Gue samain aja kaya lo gab"ucap rina. "Oke, jadi milkshake vanila 1, milkshake coklat 1, milkshake strowberry 2, waffle ice coklat 2 sama cheese cake coklat 2 mba"ucap gue pada pelayan. "Baik, tunggu 15menit nona"ucapnya sambil tersenyum dan pergi dari tempat gue. Sebelum makanan datang gue sama temen temen gue ngobrol dan bercanda. "Lo tau ga sih"ucap gue "Mana kita tau"ucap mereka serempak. "Ishh, lo pada"ucap gue sambil mengendus kesal, mereka langsung cekikikan. "Yaudah cepet"ucap gabby. "Gue bakalan sekolah di Alberty International High school"ucap gue sambil menatap mereka. "WHAT!"teriak mereka bersamaan. "Apaan sih lo!"ucap gue kesel. "Lo serius bii"ucap sisca. "Gue serius, ini juga karna sebuah misi"ucap gue sambil tersenyum devil, mereka gue langsung pada bergedik ngeri. "Terus kapan lo mulai sekolah"ucap rina. "Besok, dan gue bakalan jadi nerd"ucap gue santai, temen temen gue langsung melongo. "WHAT!"teriak mereka untuk yang ke dua kalinya. Temen gue pada toa toa semua sih ya ampun!Batin gue. "Berisik anjing! Sekali lagi lo semua teriak siap siap aja mulut lo gue seret"ucap gue sambil tersenyum miring, mereka malah cengengesan. Makanan yang kita pesen pun datang. "Silakan, dinikmati nona"ucap pelayan. "Iya, makasih mba"ucap sisca sambil tersenyum. Pelayan itu pun pamit dan langsung pergi. Kita pun makan sambil melanjutkan ngobrol. "Ohya, lo jadi nerd engga takut di bully?"ucap rina. "Ga"ucap gue singkat sambil memasukan waffle ke dalam mulut. "Ishh lo mah gue serius"ucap rina sambil nengendus kesal. "Iya, gue serius kan ada kalian"ucap gue santai sambil meminum milkshake vanila. "Iya juga ya, kan kita pasti akan selalu bersama sama"ucap sisca, yang lain cuma mengangguk angguk tanda setuju. "makanan gue udah abis, mau kemana lagi nih?"ucap gue. "Ke mall kuy"ucap sisca. "Kuy"ucap kita bersamaan. "Gue juga mau beli perlengkapan sekolah ala ala nerd, hehe"ucap gue sambil cengengesan. "Kalian duluan aja ke parkiran, gue mau bayar dlu"ucap gabby, kita pun hanya mengangguk. Setelah sampai parkiran, gabby baru keluar dari cafe dan langsung menghampiri kita. "Balapan?"ucap gue sambil tersenyum miring. "Siapa takut"ucap mereka serempak. Gue masuki kedalam mobil dan temen gue pun udah siap. Gue menjadi pemimpin, di belakang gue ada gabby, gabby berusaha nyalip tapi engga bisa. Sampai akhirnya gue sampe pertama di mall, ke dua disusul oleh gabby, ketiga disusul oleh rina, dan terakhir sisca. "Yey, gue menang lagi"ucap gue girang. "Yaya, lo kan Queen of the racing"ucap sisca sambil memutar bola mata malas. "Yaudah, ayo"ucap gabby. Kita pun jalan beriringan sambil bercanda gurau, dan tiba di sebuah toko perlengkapan sekolah. Setelah selesai beli perlengkapan sekolah buat gue, gue langsung menuju toko sepatu, gue beli sepatu fila. "Gue kita kemana lagi?"ucap gue. "Emang ini jam berapa?"ucap sisca. "Udah jam 15.50"ucap gabby. "What!"pekik gue, sumpah gue baru inget kalo gue harus ke kantor. "Kenapa lo?"ucap rina sambil menyeritkan dahi. "Gue harus pergi ada urusan"ucap gue. "Ohyaudah, kita juga mau pulang"ucap rina, dan langsung di angguki oleh yang lain. "Yaudah gue duluan ya"ucap gue, sambil berlari menuju basement mall. Gue memasuki mobil gue dan langsung menancapkan gas, menuju kantor dengan kecepatan di atas rata rata. Iya lah orang 10 menit lagi gila. Akhirnya gue tepat, 10 menit sampe gue dan langsung menuju ruangan gue dengan wajah datar. Tapi, pas gue ngelewatin resepsionis kok tangan gue ada yang megang. Pas gue noleh ternyata tante girang. "Ada apa?"tanya gue datar sambil menaikan sebelah alis gue. "Anak kecil seperti lo engga boleh masuk"ucap dia sambil menatap remeh ke arah gue, gue liat name tag di baju nya, Loli anggita namanya. Yang punya perusahaan gue kenapa gue yang dilarang, kerjain seru nih!batin gue sambil tersenyum devil. "Why tante?"tanya gue santai. Karyawan udah banyak yang ngeliatin. "Karna lo engga pantes di sini"ucap dia. "Loli Anggita, tante tante jalang yang bekerja sebagai resepsionis di perusahaan QA's Company, ada hak apa anda melarang saya bicth!"ucap gue dengan nada dingin, gue liat dia udah mulai keringat dingin tapi dia langsung menormalkan wajahnya dan langsung menatap gue garang. "Gue bilangin sama lo anak kecil kaya lo engga pantes disini"ucapnya. "SEKALI LAGI GUE TANYA! APA HAK LO MELARANG GUE!"bentak gue sambil menatap dia dengan tajam. "LO ENGGA PANTES BICTH!"bentak dia. "Wow, apakah anda tidak bisa sopan sedikit dengan tamu jalang?"ucap gue dengan nada dingin. "ENGGA KALO SAMA LO!"bentak dia, gue cuman tersenyum miring. "Ohya? lo itu cuman ngabisin waktu gue doang"ucap gue datar. "Waktu apa? waktu buat ketemu OM OM?"ucap dia sambil menekan kata om om. "Gue rasa lo yang bakalan ketemu OM OM kalo MALAM!"ucap gue sambil menekan kata om om dan malam. "STOP! ADA APA INI!"teriak rere sekertaris gue, si loli langsung nunduk. "Ini ada anak kecil mau masuk seenaknya"ucap loli sambil menunjuk kearah gue. Gue cuman tersenyum miring sambil melipat tangan di dada. "LO BILANG DIA ANAK KECIL! DIA BOSS BESAR KITA DISINI!"bentak rere, semua langsung pada tegang termaksud loli. "Nona maaf saya engga tau"ucap loli sambil bergetar, gue cuman tersenyum devil. "Kamu saya pecat!"ucap gue dingin. Loli udah menangis. "Rere urus dia dan blacklist jangan sampai ada yang menerima dia di perusahaan mana pun!"ucap gue datar dan langsung menaiki lift menuju ruangan, semua yang melihat gue langsung pada menunduk. Sampai di ruangan gue, gue langsung menduduki kursi kebesaran gue. Engga lama rere masuk ke ruangan gue. "Mana yang harus aku tanda tanganin kak?"tanya gue. "Ini"ucap rere sambil memberi berkas berkas. "Kumpulkan semua Karyawan di aula kak"ucap gue sambil membaca berkas berkas. "Baik bii"ucap rere dan langsung keluar dari ruangan gue. Gue pun baca dengan teliti pada berkas berkas dan langsung gue tanda tanganin. Rere masuk dengan senyum mengembang. "Gimana kak? Udah pada kumpul"ucap gue sambil menatap rere, rere hanya mengangguk sebagai jawaban. Gue pun jalan dengan wajah datar di samping gue ada rere, sesampai di aula gue langsung menuju podium. "Selamat sore semua"ucap gue dengan nada tegas. "Sore"ucap mereka serempak. "Baik sebelumnya, perkenalkan nama saya Biancca Quenna, kalian bisa panggil saya Queen, saya baru pertama ke perusahaan saya yang disini, sebelumnya saya di london di perusahaan pusat, jadi saya mohon kerja yang baik dan benar dan jangan ada yang mengkhianati saya, mengerti semua?"ucap gue dengan tegas dan berwibawa. "Mengerti"ucap mereka serempak. "Ohya, mulai sekarang gaji kalian saya naikan 30%"ucap gue sambil tersenyum tipis. Semua langsung bersorak gembira. "Setelah gaji naik jangan pernah ada yang mengkhianati saya dan jaga kepercayaan saya, sekian dari saya terimakasih"lanjut gue sambil turun dari podium dan langsung menuju ruangan gue. "Nona terimakasih"ucap karyawan gue, gue hanya senyum tipis dan mengangguk. Sesampai di ruangan gue, gue langsung duduk dan berkutat di laptop. Gue menengok ke arah jam di atas dinding, pukul 18.30 udah malam ternyata, gue pun menutup laptop dan langsung keluar ruangan. Sesampai di parkiran gue langsung, memasuki mobil dan menuju mansion gue. Sebelum kerumah gue mau nengok mansion gue masih aman apa engga nih, hehe. Sesampai di mansion gue langsung memarkirkan mobil gue, setelah itu gue keluar dari mobil, dan langsung memasuki mansion, ada bodyguard gue juga lagi pada berjaga. "Selamat malam nona"ucap salah satu bodyguard gue. "Malam"ucap gue datar. "Huftt! Malam yang melelahkan!' batin gue. Bersambung...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN