Rhea duduk di atas bangku yang ada di atas balkon perusahaan. Di atas sini, angin sepoi nampak ramah menerpa rambutnya. Rhea menikmati suasana sejuk, ketika jam istirahat kantor dimulai. Rhea merasa nyeri di kening bagian samping. Ia memegangi keningnya dengan perlahan dan menekan-nekannya dengan pelan. Setelah itu, ia mendesis karena masih saja nyeri. "Auuw!" Rhea berseru sendiri, saat jari telunjuknya mengenai bagian luka. Rhea lalu berhenti memegangi keningnya. Ia kembali memperhatikan pemandangan sekitar. Mendadak, di kepalanya, muncul imajinasi liar yang tidak pernah terbayang sebelumnya. Dalam kepala Rhea, ia membayangkan kalau Nicko akan muncul dari belakang, dan bertanya padanya, apa dia baik-baik saja? Apa luka yang dialaminya, parah atau tidak? Tidak dapat dipungkiri, t