Sejak pagi hari, Malika merasakan kegugupan yang amat sangat. Gadis itu selalu teringat akan 'pekerjaan' yang akan ia lakukan nanti. Hari ini --nanti malam tepatnya-- ia akan bertemu dengan calon suami yang akan mengontrak dirinya untuk beberapa waktu ke depan sampai ia bisa melahirkan seorang anak. Demi mengingat hal itu, Malika jadi teringat akan nasehat yang almarhum bapaknya pernah katakan, dan itu membuatnya jadi bersedih. "Bagaimana pun keadaan kita, jangan pernah kamu menggadaikan keperawananmu hanya demi sejumlah uang, untuk mengangkat ekonomi keluarga." Bukan tanpa alasan bapaknya berkata seperti itu karena tidak hanya satu atau dua orang terjadi fenomena di desanya, dimana para gadis yang enggan bersusah payah bekerja untuk mendapatkan uang, mereka rela menikah kontrak deng