Suara ketukan pintu kamar, menyadarkan Darmawan dari lamunan. Sedikit tersentak ia, lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya. Sosok Amira sudah berdiri di depan kamarnya, tertunduk, lalu agak sedikit ragu-ragu untuk memulai bicara. "Ada apa, Amira?" Darmawan bertanya, sembari tersenyum. Dia merasa dekat dan nyaman jika dengan gadis kecil ini. "Om, boleh tidak jika aku ingin jalan-jalan sebentar di sekitar kompleks ini," ucapnya, meminta ijin. Tuduhan Tante Mella terhadapnya sebagai penyebab Darmawan menjadi berubah, membuat Amira butuh sedikit udara segar. "Boleh Amira, tetapi aku temani ya ... sepertinya, aku pun butuh udara segar pagi ini," jawab Darmawan, selangkah keluar kamar lalu menutup pintunya. "Benar, Om mau menemani aku?" tanya Amira, terlihat senang sekali dia. Darmawan