Chloe meringis kecil ketika luka di wajahnya di obati oleh Kia . Dan Seannu sudah beristirahat karena kelelahan dan lukanya yang cukup banyak . Luka di punggung Seannu juga belum pulih . Oleh karena itu , Chloe memberikan Seannu sedikit obat tidur setelah makan tadi .
Hal yang di lakukan Kia pada Gibran hampir serupa . Kia bahkan tidak melihat Gibran makan dengan enak tadi malam . Sudut bibirnya terluka , jadi untuk makan mungkin akan sedikit perih.
"Kau benar - benar melakukan yang terbaik , Chloe . "
Kia mengutarakan isi hatinya saat Chloe melakukan apa pun dengan baik .
"Kau melakukan semuanya dengan baik . Termasuk untuk menyelamatkan kota yang membesarkanmu . "
Chloe menatap Kia dari jarak sedekat ini membuat Chloe memahami apa yang tersirat di mata milik Kia . Dia seperti tersakiti .
"Aku tidak selalu melakukan apa pun dengan benar , hanya saja aku berusaha melakukan sebaik yang aku bisa . "
Chloe meringis lagi ketika Kia menekan lukanya .
"Ya dan kau melakukan apa yang kau bisa dengan baik . "
Kia dan Chloe yang masih terjaga itu mengobrol di ruang tengah rumah yang di pinjami sang jendral . Selain mereka berdua , yang lainnya sudah terlelap . Dan ini adalah kali pertama mereka tidur nyenyak lagi setelah beberaha hari yang lalu harus selalu waspada karena mereka tidur di dalam hutan .
"Kia apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku ?"
Chloe benar - benar penasaran , mengapa Kia menjadi begitu bisu ketika masuk ke kota ini. Seolah dia sudah tidak tau mesti melakukan apa yang dia bisa lakukan .
Kia menghembuskan nafasnya pelan .
"Aku rasa akan membagi rahasiaku lagi denganmu . " Kia membereskan alat - alat medis yang sudah di pakai tadi .
"Kalau kau merasa itu berat aku tida masalah meminjamkan bahuku untukmu . "
Chloe terkekeh begitu menyadari Kia tersenyum malu - malu .
"Apakah Gibran pernah mengatakan itu padamu juga ?"
Kia dengan cepat menoleh ke arah Chloe lalu mengangguk kecil .
"Wah , sejauh mana aku harus tau sampai dimana hubungan kalian berdua ini . "
Chloe tertawa kecil membuat Kia tertular dengan tawanya .
"Cukup menggodaku , Chloe . "
Chloe tertawa pelan tidak ingin membangunkan yang lainnya .
Kia menggeleng kecil , "aku rasa , kau harus tau aku dulu , Chloe . "
Chloe menghilangkan tawanya kemudian bersikap serius .
"Baik , kita mulai dengan cerita rahasia mu yang akan menjadi rahasia ku . "
Kia mengangguk dan mulai bercerita .
Dia sudah tinggal di Clinton sekitar lima tahun yang lalu . Sebelum dia tinggal di Clinton , Kia adalah orang Beatrix .
"Oh ayolah , kau sedang bercanda ?" Chloe tidak percaya dengan apa yang di katakan Kia barusan ,
"Begini , Chloe . Setiap kota memiliki tandanya masing - masing kecuali Clinton . "
Kia memegang tangan Chloe yang tergores tadi lalu membungkusnya pelan dengan kain kassa yang cukup panjang .
"Benarkah , apa hanya aku yang tidak tau ?" Chloe benar - benar bertanya karena tidak tau apa - apa tentang sebuah tanda .
Kia mengangguk ringan , "mungkin hanya kau yang tidak tau . "
"Baiklah , aku sepertinya bodoh . "
Kia terkekeh kemudian melanjutkan ceritanya dimana Kia di tandai sebagai seorang Beatrix ketika baru saja di lahirkan. Kia menyingsingkan lengan bajunya sampai lengan atas . Chloe terbelalak melihat tanda itu . Sepertinya di juga pernah melihatnya . Tapi Chloe tidak ingat . Baiklah satu fakta yang ditemukan Chloe sampai saat ini adalah , Chloe tidak tau apa - apa tentang tanda . Dan Chloe adalah seorang yang pelupa .
Tanda seperti huruf Bx itu tertera sangat jelas dilengan atas milik Kia . Lalu dengan polosnya , Chloe mencari tanda itu juga di lengan atasnya . Tidak ada apa - apa di kedua lengannya .
Mungkin benar , Chloe anak yang lahir di Clinton dengan ibu yang tidak mampu merawatnya menjadikan Chloe harus tinggal dengan ibu dan kedua kakak nya .
"Apa semua warga Beatrix mendapatkan hal yang sama ?"
Kia mengangguk . Warga Beatrix pasti dan harus di tandai karena kota ini mengusung kemakmuran di setiap sudut kotanya . Dan jika pendatang baru di kota Beatrix harus mengalami introgasi yang panjang dulu dan berjanji untuk tidak keluar dari kota ini .
"Tapi kenapa ? Maksudku , kenapa tidak boleh keluar dari kota ini ? "
Kia menggeleng , "yang aku tau , warga kota Beatrix biasanya keluar jika ada keperluan . Selain itu , tidak ada yang boleh keluar dan masuk seenaknya tanpa ijin dan syarat khusus . "
Chloe kali ini mengangguk . Kia melanjutkan ceritanya lagi . Kia memutuskan untuk menjadi dokter daripada menjadi perdana mentri yang mengurusi hasil ekonomi dan tentu saja menghitung uang milik kota ini. Oleh karena itu , ada seseorang yang membantunya keluar dari kota Beatrix dan masuk ke kota Clinton .
"Biar aku tebak siapa yang membantumu ," Chloe berpikir , "apa mungkin ayahnya , Gibran ?"
Kia tersenyum .
"Benar . Ayahnya Gibran yang membantuku . Kala itu , ayahnya Gibran sedang berkunjung ke kota ini untuk sesuatu yang berkaitan dengan keamanan. "
Kia saat itu sedangada di gerbang benteng . Menunggu seseorang yang bisa membantunya keluar saat ayahnya Gibran muncul dan masuk membawa anak berusia lima belas tahun dengan kudanya .
Kia menatap anak itu . Dan tidak lain tidak bukan , anak itu adalah Gibran saat masih kecil .
"Aku berbicara dengan Gibran , dan Gibran membicarakan hal ini dengan ayahnya sehingga aku bisa keluar dari Beatrix dan masuk ke Clinton dengan satu perjanjian . "
Chloe mengerjap. Ternyata hubungan Kia dan Gibran sudah sejauh itu . Dan Chloe tidak menyadarinya selama ini . Tapi saat Chloe memutar ulang pikirannya saat sedang berada dalam gedung , Kia dengan giat menanyakan keberadaan Gibran pada Seannu . Dan sekarang , Chloe tau persis apa alasannya .
"Perjanjian seperti apa ?"
Chloe benar - benar ingin tau bagaimana Kia bisa masuk ke Clinton dan tinggal di sana hampir lima tahun. Usia Kia hari ini bisa jadi sekitar dua pluh empat tahun . Itu artinya , Kia masuk ke kota Clinton berumur sembilan belas . Dan Gibran lima belas . Perbedaan usia yang cukup jauh memang .
"Perjanjian jika dia bersedia menikah denganku ."
Sialnya Gibran bangun dan langsung mencium pipi Kia .