Pernikahanku terjadi begitu cepat, pernikahan yang tidak pernah aku bayangkan akan ada. Sejak aku keluar dari hutan pengasingan, aku mengenalnya. Pria dengan rambut panjang, sikapnya hangat dan dia begitu perhatian padaku. Namanya Ichiru D’Acretia Roulette, seorang pria bangsawan yang begitu tampan.
Perkenalkan, namaku Alliana D'Acretia. Aku baru berumur lima belas tahun saat ini, tapi aku sudah menjadi seorang istri. Bahagia? Tentu saja! Semuanya terasa begitu indah untukku, Ichiru yang selalu tidur bersamaku lalu memelukku dengan posesif. Dia mengajariku bagaimana membalas ciumannya, ia mengajariku bagaimana caranya berucap manis dan hanya menatap ke arahnya.
Semuanya berhasil, aku semakin mencintai suamiku dan aku bisa melayaninya dengan baik. Tapi, Ichiru tidak mengizinkan aku mengandung di usia semuda ini. Ia memintaku menunggu hingga umurku mencapai dua puluh tahun. Aku hanya menuruti kemauannya, aku tahu dia mencintaiku.
Namun, kebahagiaanku hancur, kenyataan menampar pipiku begitu keras. Aku menangis dan mengurung diri di kamar dan selama seminggu Ichiru terus bersamaku. Ia menenangkanku dan membuatku bisa menerima semuanya, dia bahkan berjanji akan berlaku adil dan tidak akan mengurangi cintanya untukku. Aku percaya, aku kembali terlena dalam dekapan hangatnya.
Semuanya kembali berjalan normal, Ichiru menepati janjinya. Namun, saat umurku menginjak tujuh belas tahun sebuah kenyataan berat kembali ku terima.
Robert, pelayan setiaku. Ia mewakili cerita yang dititipkan ayah dan ibunya untukku. Kedua orang tuanya meninggal karena kasus pembunuhan, dan pelaku pembunuhan itu membuat diriku merasa bersalah. Sejak saat itu, aku meminta suamiku untuk membantuku. Merebut hak yang seharusnya milikku, menyingkirkan pria muda yang menempati posisiku. Aku akan melakukan apapun demi mendapatkan keadilan itu, aku akan membalaskan sakit yang pelayan setiaku terima.