"Pulang sama gue!"
Kayla menautkan kedua alisnya. Mencoba mencerna apa yang di ungkapkan laki-laki didepannya itu. "Kenapa?"
Kayla kembali meneruskan kerjaannya. Mengabaikan tatapan Kay, yang memang menusuk hatinya. Bagi Kayla, tatapan Kay itu bisa langsung menembus ke dalam jantungnya.
Kay menarik napas dalam. Sepertinya gadis itu memang tidak akan mau ia ajak pulang begitu saja.
"Gue akan ganti gajih lo buat hari ini!" Kay mengikuti Kayla.
"Apa?" Kayla menoleh, dan mereka kembali berhadapan, dalam satu tatapan.
"Gue bakal ganti gajih lo hari ini. Pulang sama gue!" Kay kembali menjelaskan maksudnya.
Kayla sejenak terdiam. Tatapan itu...
Deg!
Getaran ini...
Kayla segera mengalihkan tatapannya. Ia menatap spons yang ia pegang. Dadanya kembali sesak, setiap kali ia ingat, siapa Lysa untuk Kay.
"Enggak bisa Kay, gue enggak bisa kaya gitu. Gue enggak mau punya hutang."
"Emang gue mau ngasih lo hutang?" Kay terdengar marah.
"Lalu apa?" Kayla kembali menatap Kay. "Apa tujuan lo? Apa maksud lo Kay?"
Ketika seorang gadis diperhatikan oleh laki-laki, memang sangat wajar, jika ia merasa perlu bertanya. Apa maksud laki-laki itu memperhatikannya?
Apakah ia suka?
Apakah ia sekadar menganggapnya teman?
Atau iseng?
Dan Kayla ingin salah satu jawaban itu dari Kay.
Kay mendesah frustrasi. Kenapa pertanyaan Kayla seribet ini? Sekritis ini? Memangnya salah, jika Kay ingin memperhatikannya?
Apakah harus ada alasan pada setiap perlakuan yang ia berikan pada seseorang?
"Lo ribet banget ya!" Merasa tidak bisa menjawab pertanyaan gadis itu. Kay merebut spons yang dipegang Kayla. Kemudian ia mulai menggosok bagian mobil yang belum di gosok Kayla tadi dengan cepat.
"Cewek emang ribet! Tinggal pulang aja! Susah banget sih!"
Kay terus mengoceh, membuat Kayla mengulum senyumnya.
Harusnya lo jelasin apa mau lo Kay. Bukan malah bersikap aneh seperti itu.
Kayla menarik napas dalam. Perlahan ia mundur, dan meninggalkan Kay, yang saat ini sedang meneruskan pekerjaannya.
Kayla yakin, laki-laki itu akan menyelesaikannya. Jadi, dia tidak harus menunggunya sampai selesai. Lagian, itu tinggal sebelah lagi.
Hanya saja, Kay akan marah padanya. Karena ia pergi tanpa permisi.
Sesampainya di rumah. Kayla berlari ke arah dapur tanpa menyapa kedua orang tuanya juga adik kesayangannya. Perlakuan dan tatapan Kay di tempat pencucian mobil tadi, membuat kepalanya pening dan getaran aneh di dadanya.
Hingga menimbulkan rasa panas di sekujur tubuhnya. Apalagi di angkot tadi penumpangnya penuh sekali. Alhasil, Kayla segera membuka kulkas. Kemudian memasukan kepalanya ke sana dengan tangan yang menahan pintu kulkas tersebut.
Membuat Mamahnya menggeleng geli pada kelakuan putri sulungnya itu. "Teteh lagi ngapain?" tanya nya setelah dekat.
Kayla kaget, kepalanya yang berada di dalam kulkas malah menyenggol bagian atap kulkas karena gerakan otomatis yang dilakukannya.
"Aduh, mamah! Sakit nih," Kayla meringis, dengan perlahan mengeluarkan kepalanya dari dalam kulkas.
Mamah terkekeh, "Lagian teteh ngapain masukin kepala ke sana?"
"Itu... panas banget di luar." Iya, di luar memang panas. Tapi hatinya lah, yang terasa lebih membara. Kayla tidak bisa mengendalikan rasa aneh yang menyerangnya di sana.
"Minum atuh teteh, bukan malah masukin kepala ke sana, kan enggak aman."
Iya juga, kalau panaskan seharusnya Kayla minum air atau kipasan. Bukan malah memasukan kepala ke dalam kulkas. Maklum, saat hati sedang di rasuki. Maka otak tidak bisa bekerja dengan normal. Eh, bener gak sih?
Kayla menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hehe... ya udah, Kayla ke kamar dulu ya Mah." gadis itu berjalan cepat ke arah kamarnya dengan tergesa.
Mamah hanya tersenyum saja. "Cepet mandi ya, kita makan bareng." ucapnya dengan suara yang sedikit keras. Karena Kayla yang hampir memasuki kamarnya.
"Ok Mah." Jawab Kayla, gadis itu segera menutup pintunya lalu di jadikannya untuk tempat bersandar. Kedua matanya tertutup rapat dengan napas yang memburu.
Jantungnya bertalu-talu seolah sedang berpesta ria di sana. Kay.... gue gak ngerti. Perasaan ini aneh banget. Lo kaya gini gak sih?
Hatinya berkata sendiri. Kayla mencoba memahami apa yang sedang di rasa. Perlahan tangannya meraba jantungnya yang tidak sopan itu.
Gue gak bisa deket - deket sama lo... gue bisa mati...
Kayla menarik napasnya dalam. Menelan salivanya yang padahal sudah kering karena kehausan. Dan sialnya ia malah lupa minum. Karena malah di sibukan oleh perasaan asing yang mengacaukannya.
Kayla ini baru berumur enam belas tahun. Dan untuk urusan cowok, memang tidak pernah ia alami sebelumnya. Kayla tidak pernah merasakan getaran aneh itu ketika di tatap cowok lain.
Tapi Kay, sepertinya laki-laki itu memiliki sesuatu yang berbeda dari laki-laki lainnya.
Meski Kayla mengakui dan terus bersumpah serapah pada Kay. Tapi hatinya aneh, karena semakin ia di buatnya kesal. Maka semakin tebal perasaan aneh itu.
Perasaan aneh ini mengubah rasa benci itu jadi suka. Kayla suka setiap kali Kay mengusiknya. Tapi...
Kembali Kayla ingat, bahwa Kay sudah punya Lysa. Mendadak rasa suka itu berubah pilu, kemudian menyesakannya. Kayla menarik napas lemah. Ia berjalan ke arah ranjangnya seolah terhuyung tanpa tenaga.
Lo pasti enggak kaya gitu kan Kay?
Mendadak kedua lututny lemas. Kemudian dengan pasrah, ia menjatuhkan dirinya ke atas kasur.
***
Malam harinya, Kayla membuka grup chat kelas 10mipa 1. Yaitu kelasnya.
@Regi ganteng
Besok katanya bakal ada praktek pelajaran olah raga.
@Sasil Caem
Bakal praktek apaan?@Regi ganteng
@Raka manis
Dilarang pacaran di grup! @Sasil Caem @Regi ganteng
@Dian aduhai
Eh, gue jualan produk nasa. Pada mau gak nih? Bikin kinclong lhooo
@Rita herang
Ogah! Gue udah kinclong kali@Dian aduhai
@Sasilcaem
Apaaa! Gue tuh cuma tanya!jadi orang ngeselin banget sih @Raka manis
@kayAbigel
Ada @Kayla gak?
@Sasilcaem
Oalaaah, si aa @KayAbigel, kangen sama eneng yaaa @Kayla
@KayAbigel
Gue serius!
@Regiganteng
Asikkk! Udah seriusan nih!
@KayAbigel
Dasar b**o! @Regiganteng @Sasilcaem
@Sasilcaem
La, dipanggil aa tuh @Kayla
@RegiGanteng
La, up dong. Ada yang kangen katanya @Kayla
@KayAbigel
Bacot! @Regiganteng @SasilCaem
@Rakamanis
Nyimak
@DianAduhai
La, produk nasanya bagus lho. Nanti Aa @KayAbigel tambah suka @Kayla
Kayla hanya terdiam. Kedua tanganya gemetar, Kay mau apasih tanyain dia segala?
Harusnyakan tidak perlu sampai ke grup. Mereka pasti mikir, kalau Kay dan dirinya ada sesuatu. Merasa penasaran, Kayla kembali melihat pesan tersebut.
@KayAbigel
Gue tadi nyari lo @Kayla
@RegiGanteng
Ecieeee... mau ngapain aa nyariin eneng. @Kayla
@SasilCaem
Ya kangen, lah! Masa lo kagak tahu! @RegiGanteng, iyakan @KayAbigel?
@KayAbigel
So ta! @SasilCaem
@SasilCaem
Muna lo! @KayAbigel. Kalau kangen, bilang aja kali!
@RakaManis
Nah, bener! Gak usah muna, kalau lo suka bilang aja @KayAbigel. Keburu Si @Kayla diembat Kak Rangga lho!
@KayAbigel
Angjing Semua!
KayAbigel left.
Kayla hanya terdiam. Kemudian ia menyimpan ponselnya si atas nakas. Ada perasaan aneh, ketika Kay malah terlihat marah dan tidak mau menjawab pertanyaan teman-temannya itu.
Seperti sesuatu yang terasa sesak, namun masih di tingkat tipis saja. Namun hal itu membuat perasaannya tidak nyaman. Apakah Kayla sungguh berharap Kay mengatakan 'iya' pada pertanyaan teman-temannya itu?
Atau...
Getaran di atas nakas. Membuat gadis itu kembali meraih ponselnya. Kemudian membukanya.
0899999xxxx
Tadi lo kemana?
Kayla tidak membalasnya. Ia menautkan kedua alisnya, ia bertanya dalam hati, siapakah pengirim pesan ini. Ia hampir membalas pesan tersebut untuk bertanya, namun beberapa detik kemudian, ada getaran lagi. Dan Kayla kembali membuka pesannya.
089999xxxx
Ini gue, Kay.