Fokus

1175 Kata
Orlando terdiam saat dia mendengar suara pintu yang tertutup dengan kasar. Pria itu pun mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh Orlando merasa begitu marah pada dirinya. Entah marah karena apa. Pria itu pun memejamkan matanya. Berusaha berpikir jernih. Tapi nyatanya otaknya begitu keruh dan kusut. Trinnggg Suara notifikasi pesan di handphone nya berbunyi. Pertanda ada pesan yang masuk untuknya. Orlando pun segera meraih handphone nya. Membaca nama pengirim pesan itu "Demian," gumam Orlando. Pria itu pun menggerakkan ibu jarinya untuk membuka pesan Demian. "Silahkan kau pikir ulang. Kembali lah ke Domino's Corporation. Batalkan pengalihan jabatan CEO." Itulah pesan yang dikirim oleh Demian. Dan tak lama kemudian bunyi notifikasi pesan masuk kembali datang. Orlando kembali membuka pesan itu. "Saya tunggu di hotel peresmian acara." Napas Orlando benar-benar terasa tercekat. Jantungnya bergemuruh kuat. Orlando benar-benar terobsesi pada Aurel, tapi dia sendiri merasa khawatir dengan ucapan Demian. Dia takut kecewa. Tapi haruskah Orlando belajar untuk move on? Haruskan dengan bantuan perempuan se simple Cantika? Perempuan yang sama sekali tidak menarik. Tidak terlalu cantik dan tidak terlalu pintar. Rasanya tidak ada yang membanggakan dari gadis itu. Apalagi dia sangat polos. Benar-benar bukan tipe Orlando. Rasanya Orlando ingin tertawa jika hal itu sampai terjadi. Orlando pun menutup handphone nya. Pria itu tak berniat sama sekali membalas pesan Demian. Jangankan untuk membatalkan rencana pengalihan CEO, untuk datang ke acara itu saja Orlando sama sekali tidak berniat. Kini Orlando pun membanting tubuhnya ke atas ranjang. Bahkan ranjangnya sampai berderit karena beban yang tiba-tiba hadir di sana. Pria itu berusaha memejamkan matanya yang lelah. Sungguh pusing. Entah dia sanggup atau tidak jika setelah nanti sampai di Indonesia dan melihat Aurel berama pria lain. Rasanya itu akan sangat menyakitkan. "Aurel... Aurel... Bertahun-tahun saya mencari dirimu. Kenapa kau malah menikah dengan pria lain?" Gumam Orlando. Dan pria itu pun memejamkan matanya. Sayangnya saat dia memejamkan mata, bukan wajah Aurel yang hadir. Senyum manis Cantika justru yang malah menyapanya dalam kegelapan. Seketika Orlando pun membuka matanya. Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar. Pria itu pun menggelengkan kepalanya dengan kuat. "Kenapa malah dia yang hadir?" Gumam Orlando begitu kesal pada dirinya. Orlando pun segera duduk di tepi ranjang. Pria itu memijit pelipisnya yang terasa berdenyut. Sungguh Orlando benar-benar tak bisa memahami apa reaksi yang ada dalam tubuhnya. "Kau mulai gila Orlando!!! Gila!!! Benar-benar gila!!!" Geram Orlando pada dirinya sendiri. Kini pria itu pun bangkit. Dengan cepat Orlando segera menghubungi salah satu orang kepercayaannya. "Jurio, cepat siapkan jet pribadi untuk perjalanan menuju Indonesia," tegas Orlando dalam panggilan teleponnya. Kemudian pria itu segera mengenakan mantel hitamnya. Tak lupa kaca mata hitam juga dia pasang untuk menutupi netra abu-abu nya yang menawan. Dengan langkah cepat dan panjang, Orlando segera masuk ke lift untuk menuju roof top. Pria itu pun berdiri di roof top. Menikmati dinginnya semilir angin malam kota London. Hingga akhirnya sebuah pesawat mini landing di atas roof top. Orlando masih berdiri tegak. Hingga akhirnya seorang pria turun dari pesawat mini itu. Pria berperawakan tinggi tegap dan berotot dengan pakaian serba hitam. Tatapan matanya tajam dan lurus. Tampak fokus menatap Orlando sambil berjalan tegap. Dia adalah Jurio, salah satu orang kepercayaan Orlando selain Demian. "Selamat malam, Sir," sapa Jurio pada Orlando. Orlando pun hanya mengangguk sebagai tanggapan "Silahkan, Sir." Ucap Jurio menghampiri Orlando dan mempersilahkan Orlando berjalan menuju pesawat. Orlando masih terdiam. Entah Mengapa, baru kali ini Orlando merasa begitu ragu. Dia ragu meninggalkan London. Sungguh ragu jika harus pergi menuju Indonesia. Orlando pun memejamkan matanya. Pria itu mengepalkan tangannya. Berusaha menghapus bayangan wajah Cantika yang terus menggodanya. "Astaga, Orlando. Jangan bilang kau jatuh cinta pada gadis itu. Dasar bodoh. Hanya karena ciuman kau ragu untuk menemui Aurel. Wanita yang kau perjuangkan dan cintai selama 20 tahun lebih," geramnya pada perasaannya sendiri. Perasaan yang sulit dia atur sesuai keinginannya. Orlando pun kembali membuka matanya. Kemudian pria itu segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam pesawat. Langkah cepat dan panjangnya diikuti oleh Jurio. Karena Jurio yang akan mendampingi Orlando selama di Indonesia. Orlando mempercayakan hal ini karena Jurio adalah orang kepercayaan yang menguasai lima bahasa, salah satunya adalah bahasa Indonesia. Tentu hal ini akan memudahkan dirinya menjalani kehidupan di wilayah asing itu. "Segera meluncur ke Indonesia," ucap Orlando. Seketika mesin pesawat pun berseri nyaring. Pesawat segera lepas landas di langit hitam kota London yang bertabur bintang. Orlando hanya bisa memejamkan matanya dengan kesal. Orlando kesulitan menghapus bayangan Cantika. Bahkan kini dengan beraninya Cantika mencium bibirnya dalma angan-angannya. "Astaga!!! Kau benar-benar gila Orlando!!!" Teriak Orlando kesal. Hal itu tentu membuat Jurio terkejut. Namun pria itu berusaha diam dan tak bereaksi. Bukan ranah Jurio untuk ikut campur urusan bosnya itu. "Aurel... Aurel... Aurel... Orland kau hanya mencintai Aurel," ucap Orlando memejamkan matanya. Dia masih berusaha untuk menyakinkan dirinya bahwa hanya Aurel yang dia cintai. Namun, sayangnya bayangan Cantika semakin membayang-bayangi dirinya. Orlando benar-benar marah. Pria itu pun berteriak. "Putar balik ke XX hotel!!!" Tegas Orlando membuat Jurio terkejut. Pria itu benar-benar tak menyangka bos nya bisa sangat labil hari ini. "Tapi Mr Orland, kita sudah cukup jauh dari London," ucap Jurio. "Who is the boss in here!!! (siapa bosnya di sini?)" Tegas Orlando begitu marah. "Baik," ucap Jurio merasa telah melakukan kesalahan. "Putar balik ke XX hotel," ucap Jurio membuat pilot segera mengatur kendali pesawat untuk bermanuver di langit bertabur bintang. Tak lama kemudian pesawat pun landing di roof top hotel. Kebetulan hotel berbintang lima tersebut memang dilengkapi dengan fasilitas landing untuk pesawat pribadi para billionaire. Orlando pun segera berlari turun dari pesawat. Pria itu harus memastikan perasaannya. Dengan langkah tegap dan cepat Orlando terus mengayunkan kakinya menuju ballroom hotel. Namun sayangnya dia malah melihat Cantika justru keluar dari ballroom hotel. Orlando pun berniat mengejar langkah Cantika dan betapa terkejutnya saay dia mendengar tangisan Cantika. Terlebih lagi curhatan gadis itu dalam sepi. "Ada apa dengan mu, Tika??? Mengapa kau kecewa karena kepergian pria itu???" Deg... Seketika jantung Orlando berhenti berdetak. Senyum pun segera terbit di wajahnya yang dingin. Orlando benar-benar tak menyangka Cantika begitu kehilangan dirinya. Mungkin kah ini kunci kebahagiaan nya? Entahlah. Yang jelas Orlando harus memastikan sesuatu. Orlando Benar-benar mendengar dengan jelas apa yang diucapkan Cantika. Kekecewaan gadis itu karena kepergiaannya. Namun kalimat yang selanjutnya, Orlando tak mampu mendengar, karena Cantika bicara dengan sangat lirih. Orlando pun kembali melangkahkan kakinya untuk mendekati Cantika. Menghampiri gadis itu. Tapi sayang, Cantika justru beranjak dari tempatnya. Langkah gadis itu sangat cepat. Terus berjalan menuju halte bus. Dan kini tinggal beberapa langkah lagi Orlando hampir sampai. Sayangnya sebuah mobil sederhana justru berhenti di depan Cantika. Seorang pria tampak turun dari mobil dan mulai berbincang akrab dengan gadis itu. Seketika hati Orlando meradang. Pria itu pun mengepalkan tangannya. Orlando kembali memejamkan matanya. "Kau harus fokus pada Aurel!!! Hatimu hanya milik Aurel!!!" Tegas Orlando pada dirinya sendiri. Kemudian pria itu pun kembali bergerak menuju roof top. Dengan kasar pria itu berteriak pada Jurio. "Cepat!!! Kita harus segera ke Indonesia!!!" Tegas Orlando membuat Jurio bingung. Hari ini bosnya begitu labil. "Yes, Sir." Mereka pun segera meluncur ke Indonesia. Orlando akan fokus untuk mencintai Aurel dan mengejar wanita itu. Apa pun akan dia lakukan untuk memiliki Aurel. Flash back end
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN