Flash back
Orlando telah menyiapkan segalanya. Tak hanya perlengkapan yang akan dia bawa. Bodyguard yang akan memudahkan langkahnya di Indonesia pun telah dia siapkan.
"Orland, apa kau yakin akan ke Indonesia?" Tanya Demian. Pria itu tampak frustrasi melihat tingkah Orlando yang sudah kehilangan akal sehat.
"Tentu saja. Bertahun-tahun saya mencari Aurel. Lebih dari 20 tahun saya mencintainya. Sudah waktunya saya menjemput cinta saya," ucap Orlando dengan sayang yakin.
"Astaga... Kau benar-benar gila. Coba kau gunakan logika mu. Dia sudah bahagia dengan suaminya. Bagiamana mungkin kau akan menghancurkan kebahagiaan wanita yang kau cintai. Jika kau memang mencintai Aurel, seharusnya kau ikhlaskan dia. Dia sudah bahagia," tegas Demian berusaha mengembalikan otak Orlando yang mulai gila. Tapi sayangnya pria itu memang sudah gila. Pria itu malah tertawa.
"Hahahaha... Demian Demian... Apa kau pikir aku sudah gila jika aku membiarkan wanita yang aku cinta lebih dari dua puluh tahun aku ikhlaskan begitu saja pada pria lain? Aku yakin Aurel tak mungkin mencintai pria lain selain diriku," ucap Orlando.
"Sudahlah lebih baik kau berusaha move on. Kau cari wanita yang pantas untuk kau cintai. Bukan nya malah mengejar istri orang," ucap Demian.
"Tidak ada... Tidak ada wanita yang bisa membuatku jatuh cinta selain Aurel," ucap Orlando begitu keras kepala.
"Itu karena kau tak mau membuka hatimu. Yang masalah itu hati mu. Bukan wanita lain yang tak bisa membuatmu jatuh cinta, Bodoh," ucap Demian tak peduli dengan kata bodoh yang mungkin akan membuat Orlando marah padanya. Demian benar-benar ingin membuka hati dan pikiran Orlando agar lebih jernih. Pria itu benar-benar sudah gila.
"Ya ... Aku bodoh!!! Bodoh karena cinta yang membuat ku gila. Aku tak peduli. Aurel akan bahagia bersama ku. Apalagi ada anak di antara kami," ucap Orlando.
Dan ucapan Orlando membuat Demian sadar. Ada informasi yang belum dia sampaikan pada Orlando. Hal itu terkait tentang anak nya bersama Aurel.
"Tidak Orland. Anak mu dan Aurel sudah tidak ada. Aurel keguguran saat dia menjalani terapi di rehabilitasi," ucap Demian membuat Orlando begitu terkejut. Pria itu segera terdiam dan menatap Demian. Matanya terasa panas. Membuatnya tak mampu menahan desakan air mata yang menjebol pertahanannya.
"Apa?" Orlando benar-benar terkejut. Orlando benar-benar tak menyangka Aurel pernah direhabilitasi. Apalagi Aurel sampai keguguran karena hal itu. Pikirannya bergejolak. Orlando yakin, Aurel depresi karena kepergiaannya yang mendadak. Semua itu karena Orlando harus pergi dari kehidupan keluarannya demi mempertahankan hubungannya dengan Aurel. Orlando hanya berniat untuk menjadi sukses sebelum menikahi Aurel. Namun di saat dia sudah sukses, Aurel justru menghilang.
Hubungannya dan Aurel memang benar-benar rumit. Persaingan bisnis antara orang tuanya dan orang tua Aurel membuatnya tak bisa bersatu. Bahkan Orlando sudah memperkosa Aurel agar wanita itu hamil dan hubungan mereka disetujui. Tapi nyatanya semua yang dia lakukan justru membuatnya semakin jauh dengan Aurel.
"Aurel keguguran?" Gumam Orlando lemah. Hatinya benar-benar terluka. Dia harus kehilangan anaknya bersama Aurel tanpa dia ketahui sebelumnya. Pria itu pun terduduk lemah.
"Aku harus segera menemui Aurel," ucap Orlando begitu keras kepala. Demian yang kesal melihat tingkah Orlando pun segera mengepalkan tangannya. Pria itu pun mengayunkan kepalan tangannya untuk meninju wajah Orlando.
Bugghhh...
"Arrrggghhh!!!" Geram Orlando merasakan panas di pipi kanannya. Bahkan pukulan itu berhasil membuat bibirnya berdarah dah tubuhnya cukup babak belur.
Orlando tak terima. Pria itu pun tersenyum sinis. Orlando tak menyangka Demian berani memukul wajahnya. Orlando pun turut mengepalkan tangannya demi membalas pukulan Demian. Baku hantam pun terjadi.
Tubuh mereka yang sama-sama besar membuat pertempuran seimbang. Namun karena Orlando memiliki teknik bela diri yang jauh lebih mumpuni, membuat Demian kewalahan. Demian pun terpojok ke dingin. Orlando mencengkeram kerah sahabatnya.
"Pukul saya!!! Ayo pukul!!!" Teriak Demian.
Orlando begitu marah. Pria itu pun menghempaskan pukulannya ke udara. Kemudian melepaskan cengkeraman tangannya pada kerah Demian.
"Kenapa?" Tanya Demian tersenyum sinis. Pria itu mengusap bibirnya yang berdarah. Orlando justru membalikkan tubuhnya enggan menatap Demian. Napas pria itu tersengal-sengal. Karena amarah dan rasa lelah yang bercampur menjadi satu.
"Orlando De Dominico, kau Memang orang yang terhormat. Kau cerdas dalam segala hal. Tapi kau begitu bodoh dalam hal cinta. Buat apa kau mengejar wanita yang sudah menjadi istri orang? Kau hanya akan membuang-buang waktumu. Kau hanya akan berakhir kecewa. Banyak wanita yang ingin menjadi pendamping mu. Kau tinggal pilih. Dan perlu kau ketahui, hanya pria bodoh yang mau merebutkan wanita. Karena jumlah wanita jauh lebih banyak dibandingkan dengan pria!!!" Tegas Demian.
Demian benar-benar hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Orlando yang buta mata buta hati. Dia bahkan ingin memperjuangkan wanita yang mungkin tak akan rela kembali padanya.
Maksud Demian memberi tahu informasi tentang pernikahan Aurel adalah agar Orlando berhenti mencintai wanita itu. Lebih tepatnya terobsesi pada wanita itu. Tapi ternyata Demian salah besar. Pria bernama lengkap Orlando De Dominico adalah pria keras kepada dan berpendirian baja. Pria itu benar-benar tak pernah mau menggunakan hati nuraninya.
"Diam!!!" Teriak Orlando begitu marah.
Netra abu-abu yang biasanya tampak kelam itu, malah menampilkan api yang yang berkobar. Dia benar-benar marah karena Demian sok pintar menasihatinya. Orlando paling tahu apa yang akan membuatnya bahagia. Jadi tidak sepantasnya Demian mengatakan bahwa Orlando akan kecewa jika mengejar cinta Aurel.
"Aku tak akan diam sampai otak sehat mu yang bekerja. Kau bodoh Orland!!! Sangat bodoh!!!" Teriak Demian.
"Apa yang kau harapkan dari Aurel??? Dia sudah bersuami. Mungkin saja mereka saling mencintai!!! Aurel sudah tidak mencintai dirimu!!! Apa kau lupa dulu kau sendiri yang merusak cintanya. Kau memperkosa dia demi obsesi mu. Kau lupa, heh???" Tegas Demian.
"Aku yakin dia hanya kaget. Dia menikmati nya," ucap Orlando keras kepala. Hal ini tentu saja membuat Demian tertawa. Baginya Orlando yang ada di hadapannya ini adalah orang gila.
"Kalau dia menikmati nya. Tentu dia tidak akan menjadi pasien rumah sakit jiwa. Sekarang terserah padamu. Saran ku hanya satu. Move on. Kau bisa belajar mencintai wanita lain. Wanita yang menurutmu cukup menarik. Jangan sampai kau menyesal karena usaha mu sia-sia," ucap Demian segera melangkahkan kakinya meninggalkan Orlando. Namun saat dia di ambang pintu, Demian kembali menoleh ke belakang. Pria itu pun kembali bicara.
"Sepertinya aku harus mengingatkan satu hal padamu," ucap Demian membuat Orlando menajamkan telinganya. Tapi ego membuat pria itu tak mau menoleh ke arah Demian.
"Kau harus ingat, kau sudah mencuri ciuman pertama seorang gadis. Mungkin saja kau bisa move on jika menjalin hubungan dengan gadis itu," Ucap Demian berusaha membuka hati Orlando.