Lagi-lagi pikiran Cantika dibuat kacau. Selalu saja seperti ini. Perasaan nya tidak menentu setiap kali mengetahui interaksi antara Orlando dan istrinya. Terus saja hatinya sesak. Padahal seharusnya dia sadar di mana posisinya saat ini. Dia hanya wanita yang ada di tepi hati Orlando. Bukan relung hati terdalam. "Oke Tika... Tenang." Gadis itu pun memejamkan matanya. Kemudian menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan nafas itu perlahan. Terus seperti itu hingga rasa sesak di hatinya semakin pudar. Setelah merasa lebih lega, kini Cantika mulai bangkit. Gadis itu pun sering keluar dari musholla untuk segera berjalan menuju rumah dimsum. Tempat makan di mana Melia, Kak Liana dan Demian berada. Gadis itu berjalan dengan langkah tenang. Hingga akhirnya sampai di tempat food court. Cantik