BAB 49.

1055 Kata

"Wah tega banget sih lu Dhik ngatain wanita terhormat seperti. Lu mah kebangetan Dhik, masa ngatain Arum wanita berjubah. Kayaknya dia dengar lho ucapan mu tadi!" ucap Kris mengingatkan sambil terus menatap kepergian Arum dengan asistennya. "Biarkan saja lagi pula mereka sudah membuat ku geram, datang jauh-jauh hanya untuk mengurusi tahu dan tempe. Mereka yang lebih keterlaluan mempermainkan ku!" Dhika tidak peduli sama sekali dan melanjutkan perjalanannya menuju kamar. "Eh tunggu Dhik!" Kris pun menyusul tuannya itu. Tapi Kris memang benar dia sungguh keterlaluan mengatai Arum wanita berjubah, seperti sangat tidak menghargai penampilan orang lain. Bahkan selama dia berada di negara ini orang-orang asing yang bertemu dengannya bahkan sangat menghargai dan menghormatinya. Nah ini bahkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN